Soloraya
Selasa, 23 Februari 2016 - 14:40 WIB

APBDES 2016 SRAGEN : Dua Desa Rintis Perpustakaan dan Kampung Membaca

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

APBDes 2016 Sragen, desa di Kecamatan Gemolong dan Tangen, Sragen merintis perpustakaan dan kampung membaca.

Solopos.com, SRAGEN–Dua desa di Kecamatan Gemolong dan Tangen Kabupaten Sragen merintis perpustakaan desa dan kampung membaca dengan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes). Desa Dukuh Kecamatan Tangen merintis perpustakaan dengan mengalokasikan dana Rp5 juta per tahun. Desa Jenalas Kecamatan Gemolong merintis kampung membaca.

Advertisement

Kepala Desa Dukuh Kecamatan Tangen, Sragen, Alif Murwantoro, mengatakan APBDes di Dukuh mencapai Rp600 jutaan. APBDes tersebut meningkat 100% bila dibandingkan dengan APBDes 2015 senilai Rp300 jutaan. Dia mengungkapkan APBDes tersebut digunakan untuk kegiatan fisik dan pemberdayaan ekonomi. APBDes itu ditargetkan selesai pada akhir Februari ini.

“Selain itu APBDes juga digunakan untuk honor kelembagaan tingkat desa, hansip, dan wanra. Honornya Rp200.000 per orang per tahun untuk 31 hansip/wanra. Ada lagi gerakan sayang ibu Rp2 juta, dan kegiatan lainnya. Kami juga merintis perpustakaan desa dengan mengalokasikan anggaran Rp5 juta,” ujar Alif kepada Solopos.com, Selasa (23/2/2016).

Alif menjelaskan alokasi dana Rp5 juta itu digunakan untuk membeli buku bacaan berdasarkan petunjuk teknis dari Pemkab Sragen. Dia mengatakan dulu pernah ada bantuan 200 buku bacaan dari Pemkab Sragen. Buku-buku itu masih tersimpan di ruman mantan kepala desa karena belum ada gedung perpustakaan sendiri.

Advertisement

“Sedangkan untuk kegiatan fisik di antaranya untuk perbaikan jalan, makadam, rabat beton, gorong-gorong, pembangunan talut jalan dan seterusnya. Kami mendapat pendampingan dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen,” katanya.

Kades Jenalas, Kecamatan Gemolong, Bambang Gunawan, tidak sekadar merintis perpustakaan desa tetapi pemerintah desa berangan-angan memiliki peroncontohan kampung membaca. Bambang menjelaskan APBDes Jenalas mencapai Rp1 miliar lebih. APBDes tersebut, kata dia, meningkat bila dibandingkan APBDes Jenalas 2015 yang hanya Rp800 jutaan. Program percontohan kampung membaca itu, kata dia, juga berumber dari APBDes. “Kami masih membahas rencana percontohan kampung membaca itu,” katanya.

Selain itu, Bambang juga menyusun prioritas kegiatan selama 2016, yakni untuk perbaikan infrastruktur jalan, pemberdayaan ekonomi, pembangunan sumur dalam untuk petani di tiga lokasi dengan alokasi Rp30 juta per lokasi, dan pemberdayaan masyarakat di bidang perternakan. Bambang menyebutkan Pemdes akan membuat peternakan komunal di setiap kebayanan atau dusun. Setiap kebayanan, kata dia, ada dua kelompok peternakan kambung komunal.

Advertisement

“Jenalas memiliki tiga kebayanan. Jadi targetnya ada enam kelompok peternak komunal. Setiap kelompok beranggotakan 10 orang dan diberi bantuan lima ekor kambing betina. Kami berharap ke depan bisa berkembang,” tutur dia.

Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Sragen, Untung Sugiharto, saat ditemui Solopos.com, Selasa siang, mengatakan sumber APBDes itu meliputi dana desa, alokasi dana desa, bantuan keuangan khusus (BKK), bagi hasil pajak dan retribusi, serta pendapatan asli desa. Pengelolaan dana itu, kata dia, diserahkan ke desa-desa terkait.

“Khusus untuk dana desa dari APBN digunakan untuk kegiatan fisik dan pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif