SOLOPOS.COM - Ilustrasi lahan puso alias gagal panen. (Dok Solopos)

Solopos.com, KLATEN Apes adalah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan nasib petani di Desa Bolopleret, Kecamatan Juwiring, Klaten, pada musim panen ini. Di saat harga gabah tinggi, mereka malah gagal panen akibat serangan tikus.

Alhasil mereka tak bisa mendapatkan hasil apa pun alias gabluk. “Panen bulan ini gabluk dimakan tikus. Jadi untuk petani gagal panen,” kata Kades Bolopleret, Catur Joko Nugroho, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (5/9/2023).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Catur mengatakan ada 8 hektare (ha) sawah di Bolopleret yang siap panen. Dari luasan tersebut, padi yang ditanam pada lahan hampir 5 ha diserang tikus hingga petani tak mendapatkan hasil panen meski sudah merugi mengeluarkan biaya produksi.

“Untuk yang 3 ha dipastikan panennya ya hanya panen-panenan. Hla gimana satu patok [2.200 meter persegi] hanya dapat lima kresek,” kata Catur.

Sawah yang dikelola Catur sebanyak delapan patok turut jadi korban serangan tikus. Serangan hama tikus di lahan sawah petani Bolopleret, Juwiring, Klaten, itu sudah terjadi sejak Agustus lalu.

Dia pun tak menampik saat ini harga gabah sedang tinggi dan seharusnya menjadi harapan petani untuk meningkatkan pendapatan. Namun, petani yang lahannya diserang tikus hanya bisa pasrah.

Upaya penanganan sudah dilakukan, tapi serangan tikus mengganas. Catur menjelaskan ada petani yang memilih memanen padi mereka meski belum saatnya dipanen. Hal itu dilakukan petani agar tak semakin merugi gara-gara serangan tikus.

“Yang dipanen dini sekitar 6 patok. Paling kurang tiga pekan lagi panen,” jelas dia. Dia berharap lahan milik petani di Bolopleret, Klaten, yang sudah diikutkan asuransi bisa mendapatkan klaim asuransi.

Menurut Catur, lahan-lahan petani di wilayahnya sudah didaftarkan asuransi. “Kami juga berharap ada bantuan benih dan pengelolaan lahan untuk petani,” jelas dia.

Sebagai informasi, beberapa waktu terakhir harga gabah dan beras menunjukkan tren peningkatan. Harga gabah kering panen saat ini berkisar Rp7.000 per kilogram. Harga itu seharusnya memang bisa menguntungkan bagi petani yang kebetulan bisa panen pada musim kemarau ini.

Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, Lilik Nugraharja, menjelaskan serangan hama tikus pada lahan pertanian padi terjadi pada spot-spot tertentu.

Total luas lahan di Klaten yang diserang tikus mencapai 25 hektare. Lahan itu tersebar di sejumlah kecamatan meliputi Juwiring, Karangdowo, serta Delanggu. “Upaya penanganan melalui gropyokan dengan umpan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya