SOLOPOS.COM - Warga berusaha memadamkan api yang membakar kebun tebu di Pondok, Ngadirojo, Wonogiri, Kamis (29/6/2023). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Kebun tebu seluas 1,5 hektare di Pondok, Ngadirojo, Wonogiri, terbakar pada Kamis (29/6/2023) atau bertepatan dengan Hari Raya Iduladha. Padahal, kebun tebu itu sudah siap panen.

Kebakaran dipicu puntung rokok yang dibuang sembarangan dan menyambar dedaunan kering di lahan tersebut. Akibat kejadian itu sebagai tanaman tebu yang siap panen rusak.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Salah satu warga Pondok sekaligus saksi, Ferdi, mengatakan kejadian kebakaran itu bermula ketika sejumlah warga pergi ke sungai dekat kebun tersebut. Mereka hendak mencuci jerohan hewan kurban yang baru saja disembelih di desa itu.

Dalam perjalanan menuju sungai itu, salah seorang warga membuang puntung rokok ke area kebun tebu. Menurut Ferdi, kondisi kebun tebu yang terbakar di Pondok, Ngadirojo, Wonogiri, itu sebagian tanaman sudah dipanen sehingga ada daun-daun kering.

Puntung rokok itu kemungkinan menyumbat daun-daun kering di kebun tebu itu hingga muncul api. Kejadian itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB. “Akhirnya terjadi kebakaran di kebun itu ketika orang-orang sudah di sungai mencuci jerohan,” kata Ferdi saat dihubungi Solopos.com, Kamis.

Mengetahui ada kebakaran, lanjut Ferdi, orang-orang yang tengah mencuci jerohan hewan kurban dan sejumlah warga lain akhirnya mencoba memadamkan api. Pada saat itu kondisi kebun sudah terbakar sebagian.

Sebagian tanaman tebu yang sudah siap panen di Pondok, Ngadirojo, Wonogiri, itu pun turut terbakar. Warga akhirnya terlebih dahulu berupaya agar api itu tidak menjalar ke tanaman tebu yang lain. 

“Kemarin, sekitar 20% tebunya sudah dipanen, terus ini libur karena Iduladha. Masih ada 80% tebu yang belum dipanen, tapi sebagiannya sudah terbakar. Menurut informasi, kalau dihitung, kerugiannya minimal Rp10 juta,” ujar dia.

Ferdi menjelaskan warga kesulitan memadamkan kobaran api yang bergerak dan merambat begitu cepat. Selain dedaunan kering, angin yang kencang juga menyebabkan api cepat menjalar.

Ferdi akhirnya melaporkan kejadian itu kepada Pemadam Kebakaran (Damkar) Wonogiri. “Enggak lama, damkar sampai. Terus berhasil dipadamkan. Sekarang sudah aman,” katanya.

Salah seorang petugas Damkar Wonogiri, Ayiep Donni, mengatakan pada saat sampai di lokasi kebakaran tersebut, sebagian area lahan tebu seluas 1,5 hektare sudah hangus terbakar. Petugas damkar langsung berupaya memadamkan api agar kobaran api tidak merambat lebih luas.

Selain itu, mencegah polusi udara berlebihan mengingat kebun tebu itu dekat dengan pemukiman warga. “Tadi agak terhambat dengan angin yang cukup kencang, jadi apinya cepat merambat. Tetapi alhamdulillah bisa tertangani, enggak sampai membakar semua tanaman tebu,” kata Donni.

Pada kesempatan itu, Damkar Wonogiri hanya menerjunkan dua personel untuk memadamkan kobaran api di lahan tebu itu. “Kebetulan momennya Lebaran, masih pada libur. Kami dapat jatah piket. Alhamdulillah masih bisa ditangani dengan lancar,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya