SOLOPOS.COM - Rumah, Slamet, 58, warga RT 001/RW 001 Dukuh Turen Kulon, Desa Karakan, Kecamatan Weru, ludes terbakar, Rabu (4/7/2012) pagi. (JIBI/SOLOPOS/Triyono)

Rumah, Slamet, 58, warga RT 001/RW 001 Dukuh Turen Kulon, Desa Karakan, Kecamatan Weru, ludes terbakar, Rabu (4/7/2012) pagi. (JIBI/SOLOPOS/Triyono)

SUKOHARJO-Rumah, Slamet, 58, warga RT 001/RW 001 Dukuh Turen Kulon, Desa Karakan, Kecamatan Weru, ludes terbakar, Rabu (4/7/2012) pagi. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun kejadian itu mengakibatkan kerugian sekitar Rp30 juta.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Informasi yang dihimpun Solopos.com, saat kejadian Slamet sedang bekerja dan rumah ditunggui istrinya. Tanpa diketahui penyebabnya, muncul api dari bagian dapur dan menganguskan rumah beserta semua isi di dalamnya termasuk uang tunai senilai Rp3 juta dan perhiasan emas 20 gram.

“Penyebab pasti belum bisa diketahui. Tapi sebelum kejadian sisa api dalam tungku dapur masih menyala dan tidak jauh dari tempat tungku terdapat tabung gas,” ungkap Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukoharjo, Margono, Rabu.

Margono menyebutkan api yang membakar rumah Slamet terlihat sekitar pukul 08.30 WIB. Seketika itu warga Turen Kulon berdatangan ke lokasi dan berupaya melakukan pemadaman. Namun karena bangunan terbuat dari bambu dan kayu, api semakin membesar dan melalap semua bagian rumah.

“Sempat dikirim mobil pemadam begitu ada informasi kebakaran. Tapi di tengah jalan tim diberitahukan api padam setelah rumah telanjur habis, jadi langsung kembali, ” jelasnya.

Terpisah Camat Weru, Heru Indarjo, menyatakan akibat kebakaran itu Slamet dan istrinya kehilangan tempat tinggal. Untuk meringankan beban korban, kata dia, pemerintah kecamatan bersama unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Weru langsung menyalurkan sejumlah bahan bantuan.

Margono yang terjun ke lokasi kebakaran bersama Kasi Pencegahaan dan Kesiapsiagaan BPBD, Iwan Setiyono, mengungkapkan korban sementara ditampung di rumah saudara yang tinggal berdekatan. Dikemukakan pula, selain emas dan uang tunai, terdapat 18 karung gabah kering yang ikut terbakar.

Margono menambahkan risiko kebakaran meningkat selama kemarau. Karena itu dia mengingatkan agar warga waspada dan mengantisipasi risiko sekecil apa pun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya