Soloraya
Senin, 5 Maret 2012 - 21:47 WIB

APINDO: ISU RELOKASI Bikin Investor Cemas

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BOYOLALI--Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Boyolali mencemaskan gonjang-ganjing seputar relokasi kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkab Boyolali. Isu ini membuat sejumlah investor  maupun bakal investor cemas.

Diakui, proyek pembangunan komplek kantor SKPD baru itu menimbulkan pro kontra. Hal ini menimbulkan keadaan yang tidak kondusif dan membuat terutama para calon investor was-was.

Advertisement

“Pada dasarnya kami Apindo mendukung kebijakan Pemkab untuk pembangunan kompleks SKPD ini. Akan tetapi, dimohon para stakeholder menciptakan suasana kondusif sehingga investor merasa aman,” papar Ketua Apindo Boyolali, Joko Warsito saat dihubungi Solopos.com, Senin (5/3/2012).

Joko berpendapat kisruh relokasi ini hanya bersifat individual saja dan bukan parsial. Meskipun demikian, investor mempertimbangkan kondusifitas untuk menjalankan usahanya. Terlebih bagi calon investor yang berniat mengembangkan perusahaannya di Boyolali.

Menurutnya, jika situasi di Boyolali tidak aman akan memunculkan ketidakpercayaan di kalangan pengusaha ataupun investor. Sebab, investasi yang sudah maupun akan ditanamkan ke Boyolali berjangka panjang.

Advertisement

“Pengaruhnya sangat siginifikan. Bisa jadi investor melakukan review. Hal ini akan berdampak bagi proses produksi dan juga karyawan yang menjadi tidak nyaman,” tambahnya. Terutama perusahaan yang berada di wilayah yang dijadikan tempat pembangunan kantor baru seperti halnya di Kecamatan Mojosongo.

Dijelaskan, setidaknya ada lima perusahaan yang berniat masuk ke Boyolali. Kelima investor itu antara lain bergerak di bidang keramik dan garmen. Disayangkan, jika situasi justru memanas dan membuat kabur investor. Padahal, Boyolali sendiri sesuai dengan visi misi Bupati sangat mendukung pro investasi.

Sementara itu, Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPMP2T) Boyolali, Sutardi menegaskan investor tidak perlu cemas dan was-was untuk masuk ke Boyolali. Pasalnya, di Kabupaten Boyolali telah mempunyai Perda Tata Ruang dan Tata Wilayah yang mengatur soal investasi.

Advertisement

“Daerah yang dikembangkan untuk investasi ada di Ampel dan Nogosari. Komunikasi dengan investor sejauh ini baik dan tidak ada masalah. Jangan khawatir untuk masuk di Boyolali, kondisinya aman dan terkendali,” pungkasnya.

(Farida Trisnaningtyas/JIBI/SOLOPOS)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif