SOLOPOS.COM - Ilustrasi Panen Jagung (Dok/JIBI/Solopos)

Ilustrasi Panen Jagung (Dok/JIBI/Solopos)

Ilustrasi Panen Jagung (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Target areal tanaman jagung di Kecamatan Gatak, Sukoharjo baru mencapai 21,35%. Dari target areal seluas 267 hektare (ha), saat ini baru tertanam sekitar 57 ha.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Gatak, Zainal Abidin, mengatakan belum tercapainya target itu lantaran masih banyak petani yang menanam padi. Padahal, jika dilihat dari kondisi cuaca saat ini sudah memasuki musim kemarau.

Banyak petani terkecoh dengan kondisi cuaca pada bulan Juli lalu. Pada akhir Juli masih sering turun hujan sehingga petani memilih menanam padi. Sementara areal yang ditanami jagung saat ini tersebar di Desa Kagokan, Blimbing, Krajan, Geneng, Klaseman, Wironanggan dan Trangsan.

“Memang masih jauh dari target kami karena kebanyakan petani menanam padi. Mereka terkecoh dengan hujan yang turun di akhir Juli lalu,” terangnya saat ditemui Solopos.com, akhir pekan kemarin.

Zainal menjelaskan petani seharusnya lebih memilih menanam palawija pada musim kemarau ini. Selain ketersediaan air kurang, diversifikasi tanaman juga dapat membuhuh siklus hidup organisme pengganggu tanaman seperti penggerek batang dan wereng. Kendati demikian, petani di Gatak lebih memilih menanam padi meskipun harus menyedot air dengan diesel.

Menurut Zainal, petani di Kecamatan Gatak menanam dua jenis jagung. Mereka biasanya menanam jagung manis maupun jagung hibrida dua tongkol. Tanaman jagung biasanya akan siap dipanen pada umur 50-60 hari. Saat ini, harga jagung manis mencapai 2.500-2.800/kg. Selain  itu petani juga dapat menjual batang jagung.  Batang  jagung manis biasanya digunakan untuk pakan ternak. Pembeli kebanyakan berasal dari daerah Boyolali. Petani seringkali menjual jagung tersebut bersama dengan batangnya.

Zainal mengatakan perawatan jagung ini cukup mudah. Saat disinggung soal kendala pada tanaman jagung, ia mangatakan sebagian tanaman memang kerap diganggu ulat tongkol dan tikus. Tapi hingga akhir September ini, petani belum melaporkan apa pun terkait gangguan pada tanaman jagung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya