SOLOPOS.COM - Perantau menunggu kedatangan bus di Terminal Giri Adipura Wonogiri pada arus balik Lebaran, Selasa (25/4/2023). (Solopos/Nova Malinda).

Solopos.com, WONOGIRI — Para perantau mulai beranjak meninggalkan Kabupaten Wonogiri pada momen arus balik H+3 Lebaran, Selasa (25/4/2023). Terminal bus tipe A Giri Adipura di wilayah Krisak, Selogiri, ramai para perantau menunggu bus yang akan membawa mereka ke perantauan.

Bus-bus tampak sibuk keluar masuk terminal. Para perantau sudah memadati terminal sejak pagi hari. Mereka membawa perlengkapan pribadi dan oleh-oleh khas daerah. Ada yang berangkat sendiri, ada pula yang bersama sanak saudara.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Salah satu calon penumpang yang menunggu keberangkatan bus di Terminal Giri Adipura Wonogiri, Febri Kurniawan, asal Desa Jendi Kecamatan Girimarto, mengaku akan merantau kembali ke Jakarta Pusat setelah kurang lebih satu pekan berada di kota asal.

Febri sudah beberapa tahun ini merantau, tepatnya sejak 2014 silam. Sebelum di Jakarta, Febri mengaku sudah pernah merantau ke Tangerang.

“Kalau di Jakarta sudah empat lima tahunan, sebelumnya di kota lain seperti Tangerang, Bekasi, Bandung,” ucap dia saat ditemui Solopos.com di sela-sela menunggu kedatangan bus arus balik Lebaran di terminal tipe A Wonogiri itu.

Febri mudik ke Wonogiri pada Lebaran ini karena ingin bertemu keluarga besarnya. Sudah beberapa tahun Febri tidak pulang ke Wonogiri akibat pandemi Covid-19. “Iya biasanya pulang satu tahun sekali,” jelasnya.

Di Jakarta Pusat, Febri tidak tinggal sendiri. Ada juga anggota keluarganya yang tinggal di perantauan itu. Namun, kali ini Febri pulang pergi dari Wonogiri tidak berangkat bersama rombongan keluarga.

Febri berangkat ke Jakarta hanya seorang diri, karena keluarganya punya jam kerja berbeda dan kesibukan masing-masing. Selama satu pekan, Febri bersama keluarga cukup menikmati momen Lebaran.

Mudik Gratis

Selain menjalin silaturahmi bersama keluarga besar, Febri juga mengunjungi sejumlah lokasi wisata. “Jalan-jalan ke Waduk Gajah Mungkur, ke Wisata Alam Batu Seribu [Sukoharjo], naik gunung batu di atas Manyaran situ,” ungkap dia.

Setelah menikmati liburan tersebut, kini saatnya Febri harus kembali kerja di tempat perantauannya. Pada arus balik Lebaran dari Wonogiri ini, Febri menuju Jakarta Pusat naik Bus Tunggal Dara dengan harga tiket Rp520.000.

Sebelumnya, Febri pulang ke Wonogiri naik bus mudik gratis program dari BUMN. Namun untuk arus balik, Febri terlambat menukarkan tiket untuk program mudik gratis dari Kementerian Perhubungan, sehingga jatahnya hangus dan tidak bisa dipakai.

Berbeda dengan Febri yang jarang mengunjungi kampung halaman, Fendi Redianto mengaku cukup sering pulang kampung meski di luar momen Lebaran. Fendi merupakan warga Sukoharjo tetapi lebih memilih naik bus ke Jakarta dari Wonogiri.

“Setahun saya pulang dua kali, kemarin terakhir saat tahun baru,” ucap dia sembari menunggu kedatangan bus. Fendi naik bus bersama adik kandungnya. Sementara anak dan istrinya masih di kampung halaman untuk menikmati momen Lebaran.

Pada arus balik dari Wonogiri ini Fendi memilih naik bus karena mengutamakan aspek keselamatan ketimbang kelelahan membawa kendaraan pribadi. “Yang pertama saya cari aman, daripada risiko di jalan, kepikiran, tidak tenang,” jelas dia.

Fendi juga tidak memilih naik kereta api karena jarak tempuh rumahnya lebih dekat dengan terminal. “Di rumah kurang lebih satu pekan, kemarin silaturahmi ikut arisan keluarga, tapi belum sempat jalan-jalan,” ucap dia.

Saat kembali ke Jakarta, Fendi tak lupa membawa oleh-oleh. Fendi membawa cukup banyak makanan oleh-oleh dari kota asal, yakni khas Sukoharjo dan khas Wonogiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya