Asal usul penamaan Desa Nepen di Teras, Boyolali, dari kata nepi.
Solopos.com, BOYOLALI — Satu di antara desa yang kaya sumber mata air di Kabupaten Boyolali adalah Desa Nepen. Desa yang masuk wilayah Kecamatan Teras ini memiliki tujuh sumber mata air bersih dan besar.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Bahkan, ribuan warga dari luar Desa Nepen pun menggantungkan kebutuhan air sehari-hari dari Desa Nepen. Lantas, dari manakah asal muasal nama Desa Nepen Boyolali itu?
Menurut tokoh masyarakat Nepen, Siswanto, Desa Nepen dulu menjadi tempat menepi atau bertapa orang-orang dari luar. Mereka datang ke Nepen bukan tanpa isyarat atau petunjuk, melainkan karena dituntun oleh mata batin yang telah diasah.
Selain itu kedatangan para pertapa itu juga tak terlepas dari adanya sejumlah sumber kehidupan berupa sumber mata air yang dikelilingi pohon-pohon besar. Dari situlah, desa ini menjadi nama Desa Nepen, artinya tempat orang-orang menepi.
“Asal kata Nepen itu nepi, atau tempat orang menepi,” kata Siswanto saat berbincang dengan
Terkait keberadaan sejumlah sumber mata air, menurut penuturan sejumlah warga, pada zaman dahulu pernah ada seorang pangeran yang berasal dari Jatinom, Klaten. Pangeran tersebut lantas bertapa di Desa Nepen hingga bertahun-tahun. Tanpa diketahui sebabnya, di lokasi tempat bertapa pangeran itu menyembur sumber mata air.
Selanjutnya, Raja Keraton Kasunanan Surakarta yang mendengar kabar itu segera mengutus anak buahnya untuk menutup dengan kelambu berwarna putih di sumber mata air itu. Sejak saat itulah, nama sumber mata air itu disebut Umbul Langse.
Iman Suhardi, sesepuh warga yang tinggal di Umbul Langse menceritakan sifat umbul tersebut. Salah satunya ialah menolak dikomersialkan atau diprivatisasi. “Jika ada orang menguasai umbul itu atau mengeksploitasinya, umbul ini akan mati. Sudah banyak kejadiannya,” ujarnya.