Asal usul kali ini terkait penamaan Kelurahan Giritirto di Wonogiri.
Solopos.com, WONOGIRI – Giritirto merupakan sebuah kelurahan atau setingkat desa yang terletak di sisi selatan Kota Kecamatan Wonogiri. Kelurahan Giritirto masuk Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Tidak ada catatan tertulis atau catatan sejarah di Kantor Kelurahan Giritirto tentang sejarah nama daerah tersebut.
Salah seorang sesepuh Kelurahan Giritirto, Kasto Tugimin, 74, saat ditemui
Giritirto dimaknai sebagai suatu daerah yang berada di pinggiran gunung dan banyak air. Nama Giritirto diyakini membawa berkah karena air menjadi salah satu sumber kehidupan manusia.
Kasto mengatakan nama Giritirto sudah ada sejak tahun 1948 atau 1949-an atau tiga tahun sejak kemerdekaan Republik Indonesia. Jumlah lingkungan atau padukuhan sama dengan saat ini, yakni empat lingkungan terdiri atas Lingkungan Sukorejo, Cubluk, Bauresan dan Kaloran.
“Kali pertama Giritirto dipimpin oleh Seno Prawiro dilanjutkan Gito Suproyo. Kantor desa saat itu masih menempati rumah Lurah atau pemimpin,” kata Kasto.
Di menceritakan sebelum menempati lokasi Kantor Kelurahan Giritirto di Lingkungan Kaloran kidul atau belakang SMPN 3 Wonogiri, kantor desa berpindah tiga lokasi.
Kali pertama kantor Kelurahan Giritirti berlokasi di rumah Sono Prawiro dan berpindah ke rumah Gito Suproyo seiring pergantian kepemimpinan sekitar tahun 1960-an. Lokasi kantor tersebut tak bertahan lama, pada 1962 kantor desa berpindah ke rumah Sastro Martoyo, Lurah Giritirto yang menggantikan Gito.
“Penempatan kantor di rumah Mbah Sastro tak lama. Kantor desa berpindah ke Gudangseng dan pada 1984-an berpindah ke kantor kelurahan sekarang ini,” ujarnya.
Senada, mantan Lurah Giritirto, Sukimin, menyatakan nama Giritirto berasal dari dua suku kata yaitu giri dan tirta. Giri mengandung arti gunung dan tirta bermakna air.
“Lokasi Giritirto berada di pinggir pegunungan seribu atau Gunung Gandul. Di wilayah Giritirto ditemukan sedikitnya tiga sumber air besar seperti Sendang Lanang, Sumber Kaliwerak dan Sumber air di stasiun kereta api atau dikenal dengan nama omben sepur (tempat minum KA),” kata dia.