SOLOPOS.COM - Kantor Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri. (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Asal usul penamaan Paranggupito Wonogiri dari tempat bertapa Pangeran Sambernyawa.

Solopos.com, WONOGIRI — Paranggupito salah satu kecamatan di Wonogiri. Di kecamatan itu terdapat Pantai Sembukan dan Nampu yang memukau. Paranggupito yang menyimpan banyak pesona alam itu memiliki cerita yang melatarbelakanginya.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Paranggupito berasal dari kata parang, gupit, dan ditata.

Haryanto, pejabat teras lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) yang pernah menjabat sebagai Camat Paranggupito selama dua tahun mengatakan kisah yang melatarbelakangi penamaan Paranggupito tidak terlepas dari perjalanan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (K.G.P.A.A.) Mangkunegoro I. Masyarakat lebih mengenalnya Kanjeng Pangeran Sambernyawa atau Raden Mas (R.M.) Said.

Dari cerita yang diperoleh Haryanto, penamaan paranggupito terjadi pada masa Mangkunegoro IV. Mangkunegoro saat itu mendapat petunjuk dirinya harus berkunjung ke pantai tempat Pangeran Sambarnyawa bertapa, yakni Pantai Sembukan.

Sebelum berkunjung dia mengutus penggawa mencari lokasi tersebut. Setelah menemukannya, utusan melaporkan kondisi wilayah kawasan pantai. Kawasan itu penuh bebatuan runcing dan terjal seperti parang, jalannya sempit berkelok-kelok di sela bukit (gupit), tetapi masih ada tempat yang rata dan bisa ditata. Dari gambaran itu lalu kawasan diberi nama Paranggupito.

“Menurut cerita, dahulu Pangeran Sambernyawa bertapa di kawasan Paranggupito untuk meminta petunjuk Yang Maha Kuasa,” kata Haryanto, Jumat (27/1/2017).

Dikisahkannya, suatu ketika Pangeran Sambernyawa bermukim di Bumi Nglaroh (Selogiri, Wonogiri) untuk menghimpun strategi dan kekuatan setelah kalah berperang melawan Belanda.

Setelah beberapa lama bermukim di Nglaroh dia melanjutkan perjalanan ke selatan hingga akhirnya sampai di sebuah pantai (Pantai Sembukan).

Pada suatu malam Jumat, Pangeran Sambernyawa menuju bukit untuk bertapa meminta petunjuk Yang Maha Kuasa. Sekarang bukit dinamakan Gunung Gendera. Di lokasi terdapat sanggar yang diberi nama Sanggar Tri Sila Wedha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya