SOLOPOS.COM - Sendang Bulus Jimbung Klaten. (Youtube)

Solopos.com, KLATENSendang Bulus Jimbung berada di Dukuh Jimbung Guo, Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes, Klaten. Dulunya, di Sendang Jimbung Klaten itu ada bulus yang asal-usulnya erat dengan legenda di wilayah setempat.

Di kawasan Sendang Bulus Jimbung terdapat Sendang Lanang dan Sendang Putri. Sendang lanang berkedelaman sekitar 1,5 meter dan Sendang Putri berkedalaman sekitar 2 meter.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Informasi tentang asal-usul bulus Jimbung di Klaten dapat dengan mudah diperoleh dari berbagai media. Hal itu termasuk di media sosial (medsos).

Salah satunya pernah diulas Youtube channel Niko_Channel. Dalam videonya berjudul Bulus Jimbung Klaten-Jadi Pesugihan? mengupas secara singkat tentang kondisi fisik sendang saat ini. Dalam video tersebut juga diceritakan tentang keberadaan Sendang Bulus Jimbung yang konon katanya dulu dijadikan tempat pesugihan.

Saat ditengok Solopos.com, Kamis (27/10/2022), video berdurasi 7 menit 31 detik itu sudah ditonton sebanyak 6.015 kali. Dalam keterangan di dalam video juga dijelaskan kondisi sendang terkini. Di antaranya di kawasan sendang terdapat pohon besar yang umurnya diperkirakan lebih dari 100 tahun.

Baca Juga: Inilah Deretan Spot Mancing Asyik di Klaten

Solopos.com, juga pernah mengulik asal-usul bulus Jimbung Klaten, Jumat (27/5/2022). Selama bertahun-tahun sendang itu dikenal dengan keberadaan dua bulus terkenal bernama Kiai Poleng dan Nyai Remeng. Konon, bulus itu jelmaan manusia.

Dari cerita tutur, ada seorang raja bernama Raden Jaka Patoha di Keraton Jimbung. Karena kewibaan dan ketampanan Raden Patoha membuat seorang putri bernama Ratu Keling jatuh cinta.

Singkat cerita, Raden Patoha tak bisa menerima cinta Ratu Keling. Kemudian Ratu Keling mengutus abdinya, yakni Kiai Poleng dan Nyai Remeng untuk membujuk Raden Patoha menerima cinta sang putri.

Lantaran terus mendesak, Kiai Poleng dan Nyai Remeng disumpahi menjadi bulus oleh Raden Patoha. Tiba-tiba keduanya menjadi bulus. Kisah asal-usul bulus di Jimbung Klaten itu masih diingat warga setempat.

Baca Juga: Kisah Misteri Sendang Bulus di Klaten

“Tongkat Raden Patoha kemudian ditancapkan di tanah dan menjadi pohon randu alas kemudian bawahnya keluar air menjadi tempat Kiai Poleng dan Nyai Remeng,” kata Sekretaris Desa (Sekdes) Jimbung, Slamet, saat ditemui di kantor Desa Jimbung, Jumat (27/5/2022).

Slamet menjelaskan bulus Kiai Poleng memiliki warna belang dengan berlekuk seperti punggung manusia. Sementara, bulus Nyai Remeng berwarna abu-abu.
Ukuran kedua bulus itu besar. Bulus itu kerap dinaiki anak-anak. Termasuk Slamet ketika masih kecil.

Namun, kedua bulus yang pernah dikeramatkan itu sudah mati. Bulus Nyai Remeng dikuburkan di dekat sendang.

Beberapa tahun berikutnya atau sekitar tahun 2009, bulus Kiai Poleng mati dan dilarung oleh Pemkab ke pantai selatan. Demikian tadi, kisah asal-usul bulus Jimbung Klaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya