Solopos.com, SOLO – Lokomotif kuno pesanan Joko Widodo semasa menjabat sebagai Wali Kota Solo dipulangkan ke Solo setelah diperbaiki. Lokomotif kuno ini sempat mangkrak lantaran komponennya sulit didapatkan di pasaran.
Kini, lokomotif uap D1410 itu telah kembali ke Solo melalui Stasiun Purwosari, Kamis (6/2/2020). Manajer Humas PT KAI Daops VI, Eko Budiyanto, mengatakan, lokomotif uap itu diberangkatkan dari Stasiun Lempuyangan Kamis pagi. Lantas, bagaimana sejarah lokomotif uap kuno tersebut?
Loko Uap Kuno Pesanan Jokowi Dipulangkan ke Solo
Dikuti dari situs resmi heritage PT KAI, Kamis (6/2/2020), lokomotif uap seri D14 didatangkan Staats Spoorwegen dari dua pabrikan berbeda, yakniBelanda dan Jerman. Lokomotif D14 nomor 01-12 dibuat di Hanomag, Hannover Jerman. Sementara lokomotif yang bernomor 13-24 dibuat di Werkspoor, Belanda.
Waktu pembuatannya pun berbeda, yakni tahun 1921 untuk lokomotif D14 nomor 01-12 dan 1922 untuk seri 13-24. Perbedaan lainnya pada nomor asli pabrikan, yakni 9644-9655 untuk D1401-12 dan 499-510 untuk D1413-14.
Tol Solo-Jogja Dibangun Mulai Agustus 2020, Klaten Kena 28 Km
Desain lokomotif tersebut cocok dioperasikan di jalur pegunungan maupun lokal. Lintasan utama lokomotif berbahan bakar batu bara ini adalah jalur Bogor-Sukabumi.
D14 adalah tipe lokomotif bersistem superheated terkenal di jalur pegunungan untuk kereta api kelas campuran. Terkadang, lokomotif bertipe gender 2-8-2T ini juga melayani kereta langsir. Total ada 23 lokomotif D14 yang berada di Indonesia.
Berdasarkan data PNKA Power Parade, AE Durrant, menyebut Perusahaan Nasional Kereta Api tinggal memiliki 23 unit lokomotif D14. Jumlah ini kian menyusut dengan kedatangan satu per satu KRL/EMU di lintasa Jabotabek.
Adapun perinciannya 8 unit di Cianjur, 11 unit di Jatinegara dan Bogor, 3 unit di Purwakarta, dan 2 unit di Sidotopo. Satu unit lainnya, yakni lokomotif D1410 menjadi koleksi di Museum Transportasi TMII, Jakarta, yang kemudian diminta Jokowi saat menjabat sebagai Wali Kota Solo pada 2016 lalu.
Lokomotif D1410 itulah yang difungsikan untuk Sepur Kluthuk Jaladara. Tetapi, lokomotif tersebut sempat rusak hingga akhirnya mangkrak. Kemudian lokomotif tersebut diperbaiki di Balai Yasa Yogyakarta dan kini telah dikembalikan ke Solo lagi.