SOLOPOS.COM - Monumen Drepo di Dusun Drepo, Desa Bukuran, Kalijambe, Sragen. (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Asal usul Monumen Drepo di Sragen untuk menandai penemuan fosil.

Solopos.com, SRAGEN — Monumen Drepo terletak di tengah area tegalan Dusun Drepo, Desa Bukuran, Kalijambe, Sragen. Untuk menuju monumen ini harus melalui jalur setapak yang tidak bisa dilalui mobil.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Area itu masuk kawasan Situs Sangiran. Di lokasi tersebut tersingkap endapan lempung hitam formasi Pucangan yang mencirikan lingkungan pada masa Plestosen Bawah. Masa itu terjadi sekitar 1,8 juta hingga 0,9 juta tahun yang lalu. Pada masa itu kawasan Situs Sangiran mulai berubah dari lingkungan laut dalam menjadi daerah rawa-rawa.

Puluhan tahun lalu banyak ditemukan fragmen fosil hewan yang biasa hidup di rawa-rawa di area itu. Contohnya buaya, kura-kura, kuda sungai, dan moluska jenis gastropoda dan bivalvia. Selain fragmen fosil hewan rawa, di daerah itu juga ditemukan fosil manusia purba Homo Erectus.

Karena sejarahnya tersebut sejumlah peneliti nasional datang ke Monumen Drepo. Mereka mengampil sampel tanah untuk diteliti sebagai proses study. “Biasanya mahasiswa atau peneliti asing yang datang,” ujar Sumadi, 56, warga setempat, Kamis (2/11/2017).

Dia menjelaskan penemuan berbagai fragmen fosil tersebut terjadi saat warga setempat mengepras perbukitan untuk dijadikan lahan tegalan. Saat itu banyak ditemukan fosil hewan.

“Dulu area [tegalan] ini berupa gunung [bukit]. Tapi dibuat menjadi tegalan oleh warga. Dulu banyak ditemukan fosil tulang hewan purba di sini. Lalu dibuatlah monumen,” imbuh dia.

Menurut Sumadi pembuatan Monumen Drepo dilakukan oleh Balai Pelestari Situs Manusia Purba Sangiran (BPSMPS). Tujuannya sebagai penanda area itu sebagai lokasi monumental.

Lokasi monumen terletak sekitar 500 meter dari Jl. Sangiran-Pungsari. Di pinggir jalan tersebut terdapat petunjuk arah untuk memudahkan wisatawan dan peneliti untuk menuju monumen.

Terpisah, Kepala BPSMPS, Sukronedi, mengatakan Monumen Drepo hanya lah satu dari beberapa monumen yang dibuat sebagai penanda tempat penemuan fosil purbakala. Khusus Monumen Drepo adalah penanda jejak Situs Sangiran dulunya adalah lautan dalam. Jejak lainnya yaitu keberadaan beberapa mata air asin di tanah kas Desa Krikilan, Kalijambe.

“Pada 2,4 juta tahun yang lalu kawasan Situs Sangiran itu kan berupa lautan dalam,” tutur Sukronedi. Masa setelah itu terjadi erupsi Gunung Lawu dan Gunung Merapi purba. Saat itu terjadi proses naiknya lapisan bumi.

Proses itu lah yang membuat Sangiran menjadi laut dangkal dan rawa. Lalu pada 900.000 tahun yang lalu kawasan Sangiran menjadi daratan. “Periode 900.000-300.000 tahun yang lalu kawasan Situs Sangiran berubah secara alamiah menjadi kawasan hutan tropis yang kondisi tanahnya sangat subur,” sambung Sukron.

Baru mulai 300.000 tahun yang lalu hingga sekarang Sangiran menjadi savana yang kering kerontang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya