Soloraya
Minggu, 4 Juli 2021 - 07:31 WIB

Asale Desa Sidomulyo, Dua Desa yang Menjadi Satu di Boyolali

Bayu Jatmiko Adi  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melintas di depan Kantor Desa Sidomulyo, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, belum lama ini. (Bayu Jatmiko Adi/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI–Nama Sidomulyo, belum lama ini mencuat karena kebijakan unik dari pemerintah desanya yang menyiapkan lokasi karantina bagi warga pemudik di tempat angker.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, pun menyempatkan diri untuk datang melihat tempat karantina itu di Sidomulyo.

Advertisement

Sidomulya merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Lokasinya berbatasan dengan Kecamatan Boyolali, yakni Desa Penggung. Akses menuju desa tersebut juga cukup mudah, karena dekat atau dilalui jalan Solo-Semarang.

Baca Juga: Candi Sari, Pesona Objek Wisata Tersembunyi di Boyolali

Masyarakat Mulia, Bahagia, dan Sejahtera

Sementara itu, ada hal menarik dengan asal-usul nama desa tersebut. Ternyata desa tersebut dulunya merupakan dua desa yang digabung menjadi satu. Hal tersebut diceritakan oleh Kepala Desa setempat, Muh. Sawali, belum lama ini.

Advertisement

Dulunya daerah ini terdiri dari dua desa, yakni Desa Breduk dan Desa Beji. Seiring perkembangan waktu, kedua desa tersebut kemudian digabung. Kebetulan saat itu kedua desa dipimpin oleh kakak beradik.

“Akhirnya pada tahun 1900-an, [Desa Beji dan Desa Breduk] digabung menjadi satu dan diberi nama Sidomulyo,” lanjut dia.

Baca Juga: Adem Lur! Wisata Boyolali Ini Tawarkan Pemandangan Hijau Tembakau

Advertisement

Tidak diketahui secara pasti alasan penggabungan dua desa tersebut. Namun dia menjelaskan, dengan pemberian nama Sidomulyo diharapkan masyarakat setempat benar-benar dalam situasi mulia, lebih bahagia dan sejahtera.

Sidomulyo jika diartikan adalah jadi mulia. Sido dalam bahasa Jawa berarti jadi atau terjadi. Sedangkan mulyo berarti mulia atau terhormat, berharga.

Saat ini Sidomulyo terdiri dari 14 dukuh, 13 RW dan 37 RT. Potensi desa yang saat ini berkembang adalah industri rumahan yang dikembangkan masyarakat setempat. “Ada makan ringan, jajanan pasar dan sebagainya,” lanjut dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif