Soloraya
Minggu, 13 September 2020 - 09:00 WIB

Asale Desa Teras Boyolali dan Perjalanan Ki Ageng Pandan Arang

Bayu Jatmiko Adi  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melintas di gapura masuk Desa Teras, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Sabtu (12/9/2020). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI – Teras adalah nama salah satu desa yang juga ada di Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali. Konon asal-usul desa ini berkaitan dengan sosok Ki Agen Pandan Arang

Desa Teras berbatasan langsung dengan Desa Mojolegi, Kecamatan Teras, di sisi utara; Desa Bangsalan di sisi selatan, dan berbatasan dengan Desa Bendan, Kecamatan Banyudono, di sisi timur. Sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Randusari, Kecamatan Teras.

Advertisement

Nama Teras konon masih berkaitan dengan cerita perjalanan Ki Ageng Pandan Arang, Bupati Semarang pada abad XVI. Kepala Desa Teras, Santoso, mengatakan berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat dan dari keterangan para sesepuh desa.

Dory Harsa Nikah, Penggemar Ambyar Unfollow Berjemaah

Nama Teras berkaitan dengan Ki Ageng Pandan Arang saat menuju Gunung Jabalakat di Tembayat, Klaten, untuk menyebarkan agama Islam. Cerita ini juga tertulis dalam profil Desa Teras.

Advertisement

"Jadi sejarahnya masih berkaitan dengan cerita itu," kata dia kepada Solopos.com, Jumat (11/9/2020).

Ki Ageng Pandan Arang yang lebih dikenal dengan Tumenggung Notoprojo, diramalkan oleh Sunan Kalijaga sebagai Wali penutup menggantikan Syeh Siti Jenar. Oleh Sunan Kalijaga, Ki Ageng Pandan Arang diutus untuk menuju ke Gunung Jabalakat untuk menjalankan syiar agama Islam.

Perjalanan tersebut cukup jauh. Pada perjalanan itu Ki Ageng Pandan Arang terus berjalan dan semakin jauh meninggalkan anak dan istrinya.

Advertisement

Kangen Piknik? Ini Daftar 7 Tempat Selfie Paling Top di Wonogiri

Sementara Nyi Ageng Ageng Pandan Arang juga terus berjalan. Hingga di sebuah tempat, karena merasa kehilangan arah, Nyi Ageng bertanya kepada penduduk sekitar mengenai lokasi yang akan dia tuju. Para penduduk saat itu menjawab pertanyaan Nyi Ageng dengan mengatakan teras, atau dalam bahasa Jawa berarti terus.

Dari situlah, selanjutnya lokasi tersebut dinamakan daerah Teras. Meskipun lokasi persis tempat Nyi Ageng itu bertanya kepada penduduk, sampai saat ini belum diketahui.

"Untuk prasasti memang tidak ada. Namun untuk cerita yang berkembang seperti itu," kata Santoso.

Advertisement
Kata Kunci : Asale Sejarah Boyolali
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif