SOLOPOS.COM - Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa meninjau pekerjaan di Taman Balekambang, Kecamatan Banjarsari, Solo, Rabu (27/12/2023). (Istimewa/Dokumentasi Pemkot Solo)

Solopos.com, SOLO – Penghujung 2023 menjadi akhir revitalisasi Taman Balekambang Solo. Tempat yang dikenal sebagai salah satu destinasi wisata di Kota Solo ini, menyimpan asal-usul sejarah unik tentang penguasa Kadipaten Mangkunegaran di masa lalu.

Dikutip dari Wikipedia, Jumat (12/1/2024) taman yang terletak di Jl. Ahmad Yani, Solo seluas 9,8 hektare ini tercatat dibangun pada 26 Oktober 1921 atas inisiasi KGPAA Mangkunagoro VII.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Adipati yang terlahir dengan nama Raden Mas Soerjo Soeparto ini mendirikan Taman Balekambang  sebagai persembahan bagi kedua putrinya, GRAy Partini Husein Djayadiningrat dan GRAy Partinah Sukanta.

Sebelum dikenal dengan nama Balekambang, dulunya taman ini dinamai sesuai nama masing-masing putri Mangkunagoro VII, Partini Tuin dan Partinah Bosch. Dulu, tempat ini hanya dipergunakan secara khusus oleh keluarga Mangkunegaran.

Dikutip dari artikel jurnal karya Irma Dwi Rachmawati berjudul Eksistensi Taman Balekambang Surakarta Dalam Pelestarian Seni Budaya Jawa (2022), nama Balekambang bermula dari bale apung di sisi barat kolam yang tampak kemambang atau mengapung dalam bahasa Jawa dari sebelah timur. Pada akhirnya, taman itu disebut dengan nama Balekambang.

Rudy W. Herlambang dalam artikel jurnal berjudul Perhelatan Seni dalam Bingkai Dinamika Zaman Taman Balekambang Surakarta (1921-2020) pada Februari 2021 menjelaskan, pada awalnya taman ini mengusung konsep ruang publik.

Taman Balekambang Solo itu dibuat meniru konsep hutan buatan dan taman air di Belanda. Bentuk bangunannya merupakan perpaduan arsitektur Jawa dan Belanda. Oleh sebab itu, taman itu dikelilingi pepohonan yang rindang.

Bukan hanya sebagai ungkapan rasa sayang terhadap kedua putrinya, Mangkunagoro VII sengaja membangun Taman Balekambang untuk daerah resapan air sekaligus paru-paru Kota Solo.

Dikutip dari laman Surakarta.go.id, Selasa (9/1/2024) Partini Tuin atau Taman Air Partini awalnya merupakan sebuah kolam luas yang berfungsi sebagai resapan serta penampungan air. Sedangkan Partinah Bosch adalah area perkebunan yang ditanami aneka tanaman dan juga pohon langka.

Taman Balekambang Solo pada masa Orde Baru telah mengalami sejumlah perubahan. Yang dulunya hanya berfungsi sebagai resapan air dan paru-paru kota, berubah menjadi destinasi wisata, budaya serta sarana hiburan.

Beragam pertunjukan kesenian rakyat dipentaskan di taman tersebut. Di antaranya ketoprak dan wayang orang sempat menghiasi wajah taman ini. Bahkan pada medio 1970-an Taman Balekambang juga sempat menjadi tempat mondar-mandirnya grup lawak Srimulat.

Perlahan Taman Balekambang melesat menjadi salah satu destinasi pilihan di Kota Solo. Ketenarannya bahkan sampai melamapui Taman Satwa Taru Jurug dan Taman Hiburan Rakyat Sriwedari.

Sayangnya pada era 1990 hingga 2000-an, taman ini sempat mengalami masa-masa sulit. Dimulai dari hijrahnya Srimulat ke Jakarta, praktik prostitusi, hingga derasnya arus globalisasi yang menghantam waktu itu sempat menurunkan pamor objek wisata ini.

Dalam sejarahnya, Taman Balekambang sempat dikenal sebagai sarang prostitusi, diskotik, wilayah kumuh, bahkan angker. Tapi pada 2008, Wali Kota Solo Joko Widodo beserta wakilnya FX Hadi Rudyatmo melakukan revitalisasi guna mengembalikan fungsi serta mengoptimalisasi taman tersebut.

Sejak saat itu, Taman Balekambang kembali menjadi daya tarik wisata di Kota Solo. Bukan hanya sebagai ruang terbuka hijau, taman ini juga menjadi tempat berbagai acara besar digelar, salah satunya Festival Payung Indonesia.

Kemudian pada 2022, taman ini kembali dipugar karena mengalami kerusakan seiring dengan bertambahnya usia. Seusai direvitalisasi pada 2023 lalu, Menteri Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, berharap Taman Balekambang Solo kembali menjadi kebon rojo. (Solopos.com/Aryo Satryo Tamtomo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya