SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja menata semen di sebuah truk tronton di kawasan Pedaringan Solo, Kamis (17/9/2015). (Abdul Jalil/JIBI/Solopos)

Aset daerah ini terkait tanah milik PPK Pedaringan yang belum dimanfaatkan.

Solopos.com, SOLO — Lahan seluas 11,6 hektare (Ha) berupa tanah lapang dan perbukitan milik Perusahaan Pergudangan Kota (PPK) Pedaringan Solo tidak digunakan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Hingga kini hanya tiga hektare lahan yang digunakan perusahaan pelat merah itu untuk mencari penghasilan.

Sekretaris PPK Pedaringan Solo, Suwardi, mengatakan lahan seluasa 11,6 ha tersebut belum dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan dan mencari penghasilan.

Suwardi mengatakan selama ini PPK Pedaringan hanya memanfaatkan 3 ha lahan untuk layanan pergudangan dan layanan parkir kendaraan pengangkut barang. Layanan pergudangan menggunakan lahan 1 ha dan layanan parkir menggunakan lahan 2 ha.

“Kami baru bisa memanfaatkan lahan itu. Lahan 11,6 ha masih berupa perbukitan dan belum ada pembangunan di lahan tersebut,” kata dia saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (17/9/2015).

Selama ini PPK Pedaringan memiliki tiga layanan yang dijual, yaitu layanan pergudangan terpadu, layanan jasa angkutan barang, dan layanan parkir kendaraan pengangkut barang. PPK Pedaringan saat ini memiliki sembilan gudang dan dua unit truk tronton yang disewakan.

Suwardi menambahkan dari tiga pelayanan itu, tahun ini PPK Pedaringan ditargetkan bisa mengisi kas Pemkot Solo senilai Rp1,2 miliar. Target ini naik dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp1,1 miliar.

“Sampai Juli lalu, target tersebut sudah mencapai 63% atau sekitar Rp700 juta. Kami yakin target itu bisa tercapai hingga akhir tahun,” ujar dia.

Lebih lanjut, dia mengakui selama ini lahan yang dimanfaatkan terlalu sempit dan belum maksimal. Seharusnya, lahan yang dimanfaatkan untuk pelayanan yaitu 60% atau 8 ha dari total lahan yang ada. Dengan begitu pelayanan dan pendapatan bisa maksimal.

“Klien yang tertarik untuk menggunakan gudang di Pedaringan sangat banyak. Kami sering kali menolak klien karena tidak ada gudang yang kosong,” kata Suwardi.

Sopir truk di PPK Pedaringan, Sudaryanto, mengatakan sudah seharusnya perusahaan plat merah ini membangun lagi gudang penyimpanan. Menurut dia, penambahan gudang akan berpengaruh pada roda perekonomian masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya