Soloraya
Sabtu, 28 Oktober 2017 - 13:00 WIB

ASN Diimbau Tinggalkan Elpiji Melon, Begini Cara Tukar Tabung 3 Kg dengan 5,5 Kg

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ASN membawa dua tabung elpiji 3 kg untuk ditukarkan dengan elpiji ukuran 5,5 kg saat sosialisasi dan deklarasi penggunaan elpiji nonsubsidi di Setda Klaten, Jumat (27/10/2017). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Pemkab Klaten mengeluarkan edaran agar ASN beralih ke elpiji 5,5 kg.

Solopos.com, KLATEN – Aparatur sipil negara (ASN) di Klaten diimbau beralih dari penggunaan elpiji 3 kg ke elpiji nonsubsidi. Peralihan itu dimaksudkan agar elpiji bersubsidi tepat sasaran.

Advertisement

Pemkab Kklaten sudah mengeluarkan surat edaran plt bupati tertanggal 25 September 2017. Dalam surat edaran itu seluruh ASN di Klaten diimbau tak menggunakan elpiji 3 kg.

“Itu kan sifatnya imbauan belum ada kewajiban. Semoga para ASN menyesuaikan atau sadar [tidak menggunakan elpiji bersubsidi],” kata Kabag Perekonomian Setda Klaten, Cahyo Dwi Setyanta, saat sosialiasi dan deklarasi penggunaan elpiji nonsubsidi di Setda Klaten, Jumat (27/10/2017).

Advertisement

“Itu kan sifatnya imbauan belum ada kewajiban. Semoga para ASN menyesuaikan atau sadar [tidak menggunakan elpiji bersubsidi],” kata Kabag Perekonomian Setda Klaten, Cahyo Dwi Setyanta, saat sosialiasi dan deklarasi penggunaan elpiji nonsubsidi di Setda Klaten, Jumat (27/10/2017).

Cahyo mengatakan keluarnya SE dimaksudkan agar tak ada lagi gejolak terkait kebutuhan elpiji 3 kg. “Target kami akhir tahun paling tidak Klaten sudah tidak timbul gejolak,” ungkapnya.

Imbauan ASN tak mengganti penggunaan elpiji 3 kg dengan elpiji nonsubsidi juga diserukan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Klaten, Slamet Widodo. “Kami minta kepada kepala OPD untuk mengimbau jajarannya agar tidak menggunakan elpiji 3 kg. ASN tidak boleh ngrusuhi jatahe wong miskin,” katanya.

Advertisement

“Harapan kami kampanye elpiji 3 kg tepat sasaran terus digemakan. Kami tidak bisa berjalan sendiri dan harus bersinergi dengan stakeholder terkait. Harapan kami kegiatan ini bisa kontinyu sehingga masyarakat bisa lebih tenang. Kampanye serupa mungkin akan berlanjut ke tujuh/kabupaten kota,” kata dia.

Deka menjelaskan elpiji 3 kg semestinya digunakan untuk masyarakat miskin dengan peruntukan pada rumah tangga dan UMKM. Sementara, masyarakat kalangan menengah ke atas serta usaha kalangan menengah besar semestinya menggunakan elpiji nonsubsidi yang tersedia dalam kemasan 5,5 kg dan 12 kg.

“Bicara elpiji nonsubsidi permintaan berapapun akan dipenuhi. Siapapun boleh menjual boleh memakai. Persiapannya kami akan membuat tempat isi ulang yang istilahnya mendekatkan masyarakat. Makanya kami akan gandeng pangkalan elpiji 3 kg,” ungkapnya.

Advertisement

Terkait produk Bright Gas 5,5 kg, Deka mengatakan PT Pertamina sudah mengedarkan salah satu produk elpiji nonsubsidi itu sebanyak 25.000 tabung isi ulang setiap bulan di wilayah Soloraya.

Soal penukaran elpiji 3 kg dengan 5,5 kg, Deka menjelaskan tetap berjalan. Setiap tiga tabung kosong elpiji 3 kg bisa ditukar dengan satu tabung elpiji 5,5 kg. Penukaran bisa dilakukan di agen elpiji. Harga jual elpiji 5,5 kg yakni Rp320.000/tabung.

Sementara, biaya isi ulang Rp60.000/tabung. “Kalau dua tabung elpiji 3 kg bisa ditukar dengan menambah Rp104.000 untuk satu tabung elpiji 5,5 kg,” urai dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif