Solopos.com, KLATEN – Bertambahnya kasus Covid-19 tak menghentikan wacana kenormalan baru di Kabupaten Klaten. Pemkab Klaten akan menjadikan ASN sebagai percontohan praktik kenormalan baru itu.
Demikian penjelasan Bupati Klaten, Sri Mulyani, saat ditemui wartawan di Desa Geneng, Kecamatan Prambanan, Selasa (9/6/2020). Hingga siang ini, jumlah kasus Covid-19 di Klaten mencapai 28 orang.
Dari jumlah itu, sebanyak 17 orang di antaranya dinyatakan sembuh. Sedangkan, 11 orang lainnya masih dirawat di rumah sakit (RS) di Kabupaten Bersinar.
"Dalam 10 hari terakhir sudah ada penambahan enam pasien positif Covid-19 di Klaten. Padahal, selaku ketua Gusgas Covid-19 di Klaten rencananya ingin memberlakukan kenormalan baru," kata Sri Mulyani.
Sri mulyani menyatakan kenormalan baru di Klaten tetap dimulai di lingkungan aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Klaten. Hal itu akan terus dilakukan secara bertahap ke berbagai bidang kehidupan di Klaten.
Jubir Gusgas PP Covid-19 Klaten, Cahyono Widodo, mengatakan di tengah menyongsong kenormalan baru, protokol pencegahan kasus Covid-19 harus tetap ditaati seluruh elemen masyarakat.
Pelonggaran Kapasitas Transportasi Bisa Dorong Kebangkitan Sektor Pariwisata
"Yang terpenting tetap gunakan masker, jaga jarak, sering cuci tangan. Protokol pencegahan Covid-19 harus tetap ditaati," katanya.
Informasi yang dihimpun Solopos.com, menyongsong kenormalan baru itu ada dua masjid besar di Klaten dibuka kembali untuk ibadah berjamaah sejak akhir pekan kemarin. Masing-masing masjid itu, yakni Masjid Agung Al Aqsha Klaten dan Masjid Raya Klaten.
Selain itu, beberapa pusat keramaian di Klaten mulai dipadati pengunjung. Hal itu terlihat di kawasan alun-alun Klaten, pusat perbelanjaan, dan pasar.
"Penggunaan masker dan jaga jarak masih harus dilakukan. Perlu menerapkan juga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Itu yang terpenting menjelang kenormalan baru," kata Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Klaten, Ronny Roekminto.
WNI Positif Covid-19 di LN Capai 1.019, Terbanyak di Malaysia