Soloraya
Jumat, 14 Juni 2013 - 06:16 WIB

Aspin Bidik Pangsa Sapi Bakalan

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sapi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Sapi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI--Asosiasi Peternak Sapi Boyolali (Aspin) membidik peluang pangsa pasar sapi bakalan. Mereka mulai mengembangkan usaha pembibitan sapi untuk meraih target tersebut.

Advertisement

Sebagaimana disampaikan Ketua Aspin, Suparno saat ditemui Solopos.com di Boyolali, Kamis (13/6/2013).

“Sudah ada sekitar 40 ekor sapi betina yang dikembangkan kelompok di Tegalgiri, Nogosari. Target minimal, ketersediaan sapi bakalan pasar lokal bisa kami penuhi,” katanya.

Sejauh ini, lanjut dia, sapi bakalan dipasok dari berbagai kota. Antara lain Wonogiri dan beberapa daerah di Jawa Timur.

Advertisement

Spekulasi kelompok Apin disebutkan Suparno mulai mengarah penyediaan modal lewat perguliran kredit. Dia mengatakan peternak mengambil celah subsidi berupa bantuan bunga oleh pemerintah.  “Karena itu merupakan program, jadi kami mengambil bagian dalam produksi, memperbanyak populasi sapi,” tukasnya.

Sedikitnya, terusnya, kredit lunak senilai Rp2 miliar bakal dipergunakan peternak Aspin. Suparno menerangkan dalam setahun, peternak menanggung suku bungan empat persen.  “Delapan persen disubsidi pemerintah via Kementerian Keuangan, jenjang kredit tiga tahun dan asumsi kami setahun sapi sudah produktif,” jelasnya.

Suparno dan anggotanya berencana mengalokasikan kredit tersebut untuk pengadaan sapi betina. Sistem pembibitan disebutnya menggunakan inseminasi buatan, yakni dengan jenis simental dan limosin. “Pada dasarnya peternak sudah memiliki kandang, jadi alokasi lain ntuk rehab kandang dan pasokan pakan,” tandasnya.

Advertisement

Dia belum menerangkan target produktivitas pembibitan itu. “Target setiap tahun di Indonesia adalah 200.000 ekor sapi, kami berupaya mengambil bagian dalam meraih kebutuhan sebanyak itu,” kata Suparno.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif