SOLOPOS.COM - Calon Ketua Hipmi Solo, Astrid Widayani. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO—Calon ketua umum (Caketum) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Solo, Astrid Widayani, 36, bakal memaksimalkan peran organisasi tersebut di bidang pendidikan dan pariwisata.

Astrid menilai Badan Pengurus Cabang (BPC) Hipmi Solo sudah banyak berperan di sektor pendidikan, khususnya mendukung program dari sejumlah perguruan tinggi melalui badan otonomnya Hipmi Perguruan Tinggi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Program itu khususnya untuk menularkan virus-virus kewirausahaan. Dia mencontohkan kegiatan Hipmi Perguruan Tinggi di UNS Solo beberapa hari lalu yang melibatkan tiga caketum BPC Hipmi Kota Solo.

Ada juga branding pitching di UMS Solo belum lama ini. Astrid menilai relasi antara pengurus Hipmi Solo dengan perguruan tinggi sudah terjalin baik. Sebagai salah satu Caketum Hipmi Solo dia juga ingin mengoptimalkan program itu.

“Relasi teman-teman di organisasi Hipmi dengan perguruan tinggi sudah terjalin baik. Selaku salah satu Caketum Hipmi Solo saya ingin optimalkan ke sana. Karena background saya kan di perguruan tinggi,” ujar dia, Selasa (17/1/2023).

Caketum Hipmi Solo nomor urut 01 itu berencana menjalankan program tersebut menggandeng perguruan tinggi Soloraya. Untuk mewujudkan rencana tersebut dia cukup optimistis karena sudah mempunyai jaringan sangat kuat.

“Insya Allah kan jaringan sudah kuat, tinggal bagaimana kurikulum kewirausahaan masing-masing perguruan tinggi kita sinergikan. Masuk ke pelatihan kurikulum, inkubasi bisnis, sampai showcase atau produk unggulan,” terang dia.

Produk unggulan tersebut menurut Astrid tidak hanya dari kalangan pengusaha, tapi hasil kolaborasi para mahasiswa dengan pengusaha. Selain di perguruan tinggi, menurut dia, Hipmi Solo sudah masuk ke sekolah menengah atas.

“Jadi di SMA ternyata dibutuhkan juga semacam tambahan ekstrakurikuler nilai-nilai kewirausahaan. Butuh motivasi, butuh kegiatan bertema kewirausahaan. Biasanya mengundang teman Hipmi Solo. Itu yang di pendidikan,” urai dia.

Sektor Pariwisata Solo

Sedangkan di sektor pariwisata, Astrid ingin adanya sinergi yang kuat dari kalangan pengusaha muda Solo. Sebab saat dia terjun ke destinasi-destinasi wisata Solo diketahui penggerak ekonomi terbesar justru dari kalangan rumah tangga.

“Misalnya masing-masing kampung punya usaha, atau produk unggulan yang perlu dibina. Misalnya juga mereka bikin makanan khas, dari situ belum memahami cara legalitas, kemasan, pemasaran. Masih apa adanya,” ungkap dia.

Dari situ, Astrid ingin Hipmi Solo ikut meningkatkan sektor pariwisata dari pengembangan UMKM lokal hingga kampung wisata. Manajemen pariwisata kampung wisata, hingga gelaran event dinilai sangat mungkin dikembangkan.

“Saya ada program Jawara UMKM, yang akan merangkul teman-teman UMKM yang akan saya berdayakan ke pasar tradisional sentra penjualannya. Kami berencana kerja sama dengan Disdag di masing-masing wilayah,” urai dia.

Sehingga, Astrid melanjutkan, pelaku UMKM tidak hanya berjualan di rumah atau kampung. Tapi mereka bisa dibekali pemahaman dan keterampilan untuk berjualan secara online maupun offline, di pasar-pasar tradisional Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya