Soloraya
Kamis, 13 Januari 2022 - 16:34 WIB

Asyik! Imlek di Solo Tahun ini Kembali Dimeriahkan 1.000 Lampion

Mariyana Ricky P.d  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Cahaya dari lampion-lampion di kawasan Pasar Gede Solo, Senin (16/1/2017) malam, menyambut perayaan Imlek. (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Kawasan Pasar Gede Solo bakal kembali dihiasi lampion dan patung shio pada Perayaan Tahun Baru Imlek tahun ini. Kendati begitu jumlahnya tak seperti tahun-tahun sebelumnya guna meminimalkan munculnya kerumunan masyarakat yang ingin berswafoto.

Tak hanya itu, bazar dan festival yang jamak diselenggarakan saat perayaan Imlek juga ditiadakan. Keberadaan lampion dan patung shio hanya sebagai penanda bahwa event tersebut masih tetap ada meski dunia dilanda Pandemi Covid-19. Tahun lalu, tak ada lampion maupun barongsai saat perayaan tahun baru Imlek.

Advertisement

Tokoh masyarakat Tionghoa yang juga Ketua Humas Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS), Sumartono Hadinoto, mengatakan pemasangan lampion dan lampu shio itu merupakan permintaan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo. Namun, karena sangat mendadak, ia hanya menyanggupi memasang 1.000 lampion dan satu patung Shio Macan Air, sesuai shio tahun ini.

Baca Juga: Terhalang Pandemi, Perayaan Imlek di Solo Tak Kehilangan Arti

Advertisement

Baca Juga: Terhalang Pandemi, Perayaan Imlek di Solo Tak Kehilangan Arti

“Sebenarnya kami belum berani [memasang lampion] karena masih Pandemi. Belum lagi karena ancaman varian Covid-19 Omicron. Tapi sudah dua tahun tidak ada, sehingga diharapkan tahun ini ada,” kata Sumartono kepada wartawan, Selasa (13/1/2022).

Dasar lainnya adalah situasi Kota Solo yang sudah membaik dan diharapkan memacu pemulihan ekonomi. Permintaan yang cepat tersebut membuatnya tak bisa menghimpun dana. Terlebih suplai lampion untuk perayaan Imlek di Solo didatangkan dari China sehingga butuh waktu sekurangnya dua bulan.

Advertisement

Cap Go Meh

“Karena sudah mepet, kami tak bisa memesan, jadi memakai lampion seadanya. Pemasangan lampion di beberapa titik di Kawasan Pasar Gede dan lampu shionya dipasang di Plaza Balai Kota,” jelas Sumartono.

Acara puncaknya pada Cap Go Meh atau 15 hari sesudah Tahun Baru Imlek, Selasa (1/2/2022) mendatang. Sumartono mengatakan akan mendatangkan 10 liong yang bakal disebar di sejumlah titik di antaranya, Bundaran Gladag, Pura Mangkunegaran, Warung Pelem, dan Ketandan.

Baca Juga: Tak Ada Lampion dan Barongsai, Wali Kota Solo: Imlekan di Rumah Saja

Advertisement

Tari liong yang bertujuan tolak bala akan menari di lokasi-lokasi itu lantas berkumpul ke Pendapi Gede Balai Kota Solo. “Penari liong melapor kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota bahwa mereka sudah melakukan tolak bala di Solo agar Solo bebas Pandemi Covid-19,” ucapnya.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyebut perayaan tahun baru Imlek tahun ini hanya pemasangan lampion dan tidak ada agenda Grebeg Sudiro.

Baca Juga: Semangat Imlek, Kebinekaan Jadi Kekuatan Indonesia

Advertisement

“Kami hanya ingin gregetnya Imlek ada. Jangan sampai sudah dua tahun suasana kemeriahan Imlek tidak ada. Semuanya harus bisa menikmati. Spot foto ya disiapkan, tapi tidak ada keramaian, seremoni terbatas. Pokoknya hanya sebagai penanda bahwa ini Imlek begitu,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif