Dalam kesempatan itu, ada sekitar 400-500 ayam yang dibagikan ke sejumlah warga yang mayoritas perempuan. Mereka saling mendahului untuk bisa mendapatkan ayam tersebut menggunakan kartu kupon. Pemkab membagikan ayam tersebut untuk menggalakkan peningkatan konsumsi daging.
Salah satu warga desa setempat, Mariyani, 40, mengaku jarang makan daging ayam lantaran beberapa ayam yang dipeliharanya banyak yang mati mendadak. Ia pun tidak mengonsumsi daging ayam lantaran takut bila penyakit yang diderita ayamnya, menular ke manusia. “Entah karena flu burung atau tidak saya tidak tahu. Tapi tiba-tiba saja ayam saya banyak yang mati mendadak,” ujar Mariyani saat ditemui Solopos.com saat pembagian ayam di Balaidesa Jatiroyo, Rabu siang. Bantuan ayam yang ia dapatkan itu rencananya akan dipelihara.
Data dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Karanganyar menyebutkan tingkat konsumsi daging penduduk Karanganyar berkisar empat gram per kapita/tahun. Sedangkan untuk taraf nasional tingkat konsumsinya mencapai enam gram per kapita/tahun. “Untuk mencapai tingkat nasional itu, Pemkab memberikan bantuan kepada warga berupa ayam betina yang masih hidup agar dipelihara dan berkembang biak,” ujar Kepala Disnakkan Karanganyar, Mohammad Hatta seusai pembagian ayam.
Secara simbolis, pembagian ayam tersebut diberikan oleh Wakil Bupati Karanganyar, Paryono. Dalam kesempatan itu, Paryono berpesan agar ayam yang dibagikan secara cuma-cuma ke warga itu dimanfaatkan dengan baik sehingga gizi masyarakat akan kebutuhan daging bisa tercukupi. “Silakan ayamnya disembelih dan dikonsumsi, tapi jangan sekarang. Tunggu hingga ayamnya sudah beranak dan berkembang banyak,” ujarnya.
(fas)