SOLOPOS.COM - Anak-anak keluar dari bus Bejanaku saat mengunjungi Pemkab Klaten, Selasa (18/10/2022). Program Bejanaku Dinas Arpus Klaten kembali bergulir setelah terhenti karena pandemi Covid-19. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Program Bejanaku, akronim dari bus jemput anak sekolah baca buku di Dinas Arsip dan Perpustakaan (Arpus) Klaten kembali bergulir. Hingga akhir tahun ini, ada 30 sekolah yang antre mengikuti program tersebut.

Program Bejanaku digulirkan Dinas Arpus sejak 2020. Salah satu tujuan bergulirnya program itu untuk mengenalkan perpustakaan sekaligus menumbuhkan minat literasi sejak dini terutama anak TK dan PAUD.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Selain itu, program tersebut dimaksudkan mempermudah lembaga pendidikan di wilayah pelosok mendatang perpustakaan daerah.

Kepala Dinas Arpus Klaten, Syahruna, mengatakan lantaran ada pandemi program tersebut terhenti. Baru beberapa waktu terakhir sejak kasus Covid-19 mulai melandai, program itu kembali bergulir. Hingga akhir tahun, sudah ada 30 TK dan PAUD yang antre mengikuti program tersebut.

Kegiatan itu bergulir dengan menjemput siswa TK dan PAUD ke sekolah mereka menggunakan bus Bejanaku. Siswa TK atau PAUD lantas dibawa ke Dinas Arpus guna mengenal perpustakaan daerah. Tak hanya berkunjung, para siswa diajak mengikuti kegiatan, salah satunya mewarnai di perpustakaan.

Baca Juga: Krisis Global Malaise 1929, Awal Kebangkrutan 131 Pabrik Gula di Jawa

Selain ke Dinas Arpus, anak-anak diajak ke kantor Bupati Klaten. Mereka juga diajak ke BPBD untuk mengenal kebencanaan.

“Kemudian ke Masjid Agung Al Aqsha Klaten dan diantarkan pulang. Kami sudah komunikasi dengan BPBD, mulai pekan depan setelah dari BPBD siswa diajak ke taman edukasi kebencanaan di Sungai Poitan,” kata Syahruna, Selasa (18/10/2022).

Syahruna memastikan program itu digelar secara gratis. Dinas Arpus Klaten menyediakan sejumlah petugas memandu program tersebut.

“Programnya gratis. Selain gratis, kami juga sediakan snack [makanan ringan],” jelas dia.

Baca Juga: Ngupit, Kiai Mlati hingga Benteng Engelenburg Jadi Cikal Bakal Klaten

Lebih lanjut, Syahruna menjelaskan program itu muncul bermula dari minimnya kunjungan anak-anak TK dan PAUD ke perpustakaan daerah terutama dari wilayah pelosok.

“Setelah kami tanya ke sekolah-sekolah di desa, ternyata mereka terkendala transportasi. Akhirnya, kami menyediakan Bejanaku ini sekaligus untuk menjalankan program gemar membaca ke anak-anak,” ungkap dia.

Salah satu pendamping dari Pos PAUD Anugerah Desa/Kecamatan Cawas, Sri Mulyani, 53, mengatakan ada 15 anak PAUD yang ikut dalam program Bejanaku, Selasa. Dia menjelaskan program tersebut merupakan program yang bagus lantaran siswa dijemput dari dinas kemudian diajak ke perpustakaan dan berkeliling di wilayah kota.

“Program ini bagus, bisa memancing anak lebih mandiri. Harapan saya program ini bisa dibuat rutin setiap tahunnya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya