SOLOPOS.COM - Atap Balaidesa Ketitang di Kecamatan Juwiring, Klaten, terlihat rapuh dan beberapa genteng sudah ambrol. Foto diambil Kamis (17/1/2013) (Ivan Andimuhtarom/JIBI/SOLOPOS)


Atap Balaidesa Ketitang di Kecamatan Juwiring, Klaten, terlihat rapuh dan beberapa genteng sudah ambrol. Foto diambil Kamis (17/1/2013). (IvanAndimuhtarom/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN–Atap teras Balaidesa Ketitang, Kecamatan Juwiring, lapuk dan hampir ambrol sejak tiga tahun terakhir.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kondisi tersebut mengancam keselamatan warga yang melintas dan para siswa SD Ketitang 2 yang sering bermain di sekitar lokasi itu.

Pantauan Solopos.com, Kamis (17/1/2013), kayu atap terlihat rapuh dan keropos. Beberapa genting sudah ambrol sehingga atap terlihat menganga. Di sebelah selatan teras, terdapat sebuah papan pengumuman bertuliskan,”Awas dilarang main di sini bro/ rusak.”

Kepala SD Ketitang 2, Ria Sri Proletari, 54, ketika ditemui Solopos.com di kantornya, kemarin, mengatakan ia bersama para guru selalu mengingatkan para siswa untuk menjauh dari teras selatan balaidesa yang letaknya berdampingan dengan gedung SD.

Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya meminta pemerintah desa (pemdes) setempat memasang papan pengumuman larangan bermain di bawah atap teras.

“Sebulan terakhir ini para siswa sudah mulai mengerti dan menjauh dari lokasi atap yang rawan ambrol itu. Saya juga khawatir kalau ada warga yang berjalan dari depan balaidesa ke Pusat Kesehatan Desa (PKD) yang terletak di sebelah timur balaidesa,” kata dia.

Ia menambahkan, dirinya sering meminta pemerintah desa untuk segera memperbaiki atap agar tidak menimbulkan korban. Tetapi, sampai hari itu, tak pernah ada tindakan yang dilakukan Pemdes Ketitang.

“Siswa yang belajar di sini ada 199 siswa. Mereka masih kecil. Dulu pernah kejadian, ada anak bermain di sana. Saat ia pergi, atap ambrol. Untung saja,” ujarnya.

Warga Ketitang, Sri Mulyati, 40, dijumpai di sekitar balaidesa setempat pun berharap agar atap teras segera diperbaiki. Mereka sampai takut untuk sekadar duduk di teras balaidesa.

Sementara itu, Kades Ketitang, Sudarman Heru Puspito, 47, ditemui di kantornya, mengatakan pihaknya akan mulai menurunkan atap yang rapuh pekan depan. Setelah itu, atap akan diperbaiki agar tidak membahayakan warga maupun para siswa SD Ketitang 2.

“Ini masih menunggu tukang kayu untuk memperbaiki. Tukang kayunya belum ada waktu,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya