Soloraya
Rabu, 16 Maret 2016 - 08:40 WIB

Atap Rumah PNS Satpol PP Sragen Runtuh, Keluarga Selamat

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sumaryono, anggota Satpol PP Sragen, membenahi sisa rangka atap di depan rumahnya di Kampung Kauman RT 026/RW 008, Kelurahan Sragen Kulon, Sragen, Selasa (15/3/2016). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Rumah rusak terjadi pada rumah PNS Satpol PP Sragen.

Solopos.com, SRAGEN — Rumah milik Sumaryono, 49, di Kampung Kauman RT 026/RW 008, Kelurahan Sragen Kulon, Sragen Kota nyaris roboh, Jumat (11/3/2016). Atap rumah tua yang terletak di sebelah timur Masjid Kauman itu runtuh karena kuda-kuda atap lapuk dimakan usia. Tak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.

Advertisement

Sumaryono yang akrab disapa Yoyok itu seorang pegawai negeri sipil (PNS) di Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Kendati berstatus PNS, Yoyok masih tinggal di rumah orang tuanya. Rumah itu berumur puluhan tahun.

“Saya dihubungi salah seorang warga agar segera pulang. Katanya darurat. Setibanya di rumah saya kaget begitu melihat atap rumah runtuh. Saya tak bisa membuka pintu rumah. Pikiran saya sudah tak karuan. Tiba-tiba ibu saya bilang kalau tidak ada korban. Semua selamat. Hati saya baru bisa lega. Alhamdulillah,” kisahnya saat bertemu solopos.com di kediamannya, Selasa (15/3/2016).

Yoyok yang juga mantan petugas keamanan Dinas Perdagangan (Disdag) Sragen itu mengatakan rumah peninggalan ayahnya itu sudah tua. Dia mengakui sudah waktunya usuk dan kuda-kudanya diganti. Dia berencana menjual mobil Toyota Kijang kotak dan barang berharga lainnya untuk memperbaiki rumah itu.

Advertisement

Kini, Yoyok bersama istri, anak, dan ibunya tinggal di bangunan yang tersisa, yakni bangunan belakang rumah. Kayu-kayu bekas usuk dan kuda-kuda masih bererakan di depan rumah. Selama lima hari terakhir belum ada tukang yang menyentuh bangunan itu.

“Saya sudah menghubungi tukang agar segera mengerjakan perbaikan. Rencananya, saya ingin menambah otot bangunan dengan besi. Dindingnya itu tidak ada ototnya. Ya, maklum bangunan tua,” katanya.

Ia mengaku menerima santuan dari legislator di DPRD Sragen untuk menambah biaya perbaikan rumah.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif