SOLOPOS.COM - Sumur resapan (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)
SOLO–Problem kekeringan yang melanda warga Purwodiningratan, Jebres, membuat Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Solo bertindak cepat. BLH siap membuat 42 sumur resapan di Jebres sebagai solusi kekeringan sumur warga.
Kepala Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan Hidup dan Konservasi Sumber Daya Alam (PKLH & KSDA) BLH Solo, Luluk Nurhayati, mengaku sudah menyiapkan dana Rp126 juta untuk mewujudkan puluhan sumur resapan tersebut.
Dengan sumur resapan, pihaknya mengklaim penampungan air hujan bisa lebih maksimal. ”Fungsi sumur ini untuk menampung air hujan agar tetap bertahan di tanah, tidak langsung ke selokan,” ujarnya kepada wartawan di Balaikota, Rabu (19/9/2012).
Pihaknya menargetkan akhir tahun ini seluruh sumur resapan di Jebres sudah selesai dibangun. Dengan demikian, imbuhnya, sumur tersebut bisa berfungsi saat musim hujan tiba.
”Sudah kami siapkan lelangnya. Masing-masing sumur senilai Rp3 juta,” terangnya. Menurut Luluk, pembangunan sumur resapan terbukti efektif mengurangi masalah kekeringan di Pasar Kliwon. Tahun lalu, pihaknya membuat sebanyak 50 sumur resapan di kawasan rentan kekeringan.
Secara umum, Luluk mengatakan kondisi air tanah di Solo sebenarnya tak mengkhawatirkan. Hal tersebut mengacu pada letak geografis Solo yang berada di cekungan antara Gunung Lawu, Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.
”Namun demikian, kami harus terus melakukan upaya pencegahan agar air tanah tidak kering.”
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Solo, Djaswadi, mendesak seluruh pembangunan drainase beres sebelum datangnya musim penghujan. Saat ini, Pemkot telah melakukan perbaikan drainase di sejumlah titik di Laweyan.
”Harus segera diselesaikan agar di musim penghujan nanti tidak ada masalah genangan air,” katanya.