SOLOPOS.COM - Menkop dan UKM, Teten Masduki, bersama Bupati Klaten, Sri Mulyani, melihat-lihat produk yang dipamerkan di stan pameran UMKM di halaman Pendapa Pemkab Klaten, Selasa (20/6/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Menteri Kopersi dan Usaha Kecil Menangan (Menkop UKM), Teten Masduki, mengunjungi Pemkab Klaten sekaligus meluncurkan sinergi program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem bidang Koperasi dan UKM, Selasa (20/6/2023).

Dalam kesempatan itu, ia mengajak pemerintah daerah untuk berkolaborasi menciptakan lapangan kerja di kantong-kantong kemiskinan. Ia menilai untuk mengentaskan kemiskinan dalam jangka panjang pemerintah perlu menciptakan lapangan kerja di lokasi kemiskinan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Teten menjelaskan sesuai Instruksi Presiden (Inpres) No 4/2022, kemiskinan ekstrem ditargetkan nol persen pada 2024. Ada empat persen penduduk yang masuk kategori miskin ekstrem atau 10,78 juta jiwa di seluruh Indonesia. Mereka tersebar di 48 kabupaten/kota dan di delapan provinsi yang sekarang menjadi prioritas penanganan.

Teten mengatakan jika dilihat dari data, kondisi masyarakat miskin rata-rata kurang pendidikan, tidak memiliki lapangan kerja, dan sebagian ada yang menjadi penyandang disabilitas.

Sehingga, lanjutnya, program mengatasi kemiskinan ekstrem ini perlu disinergikan antara kementerian dan daerah bagaimana menciptakan lapangan kerja ini di daerah termasuk Klaten.

“Dengan begitu si miskin bisa memiliki pekerjaan dan daya belinya meningkat,” kata Teten Masduki di sela-sela kunjungan di Pendapa Pemkab Klaten, Selasa (20/6/2023).

Kemenkop dan UKM mengajak kolaborasi pemerintah daerah untuk mengembangkan usaha-usaha di daerah yang potensial untuk dikembangkan hingga bisa menyerap tenaga kerja warga miskin.

“Ini pendekatan yang paling masuk akal. Kuncinya adalah menciptakan lapangan kerja di lokasi-lokasi yang menjadi daerah kemiskinan dan memperkuat daya beli mereka,” jelas Teten.

Sementara itu, sinergi dan kolaborasi program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem bidang Koperasi dan UKM di Klaten di antaranya berupa penyelenggaraan promosi produk unggulan usaha mikro, penyuluhan hukum dan konsultasi usaha bagi UMK.

Kemudian pelaksanaan program kredit usaha rakyat (KUR) klaster di daerah, pendampingan untuk berkoperasi atau membentuk koperasi. Selain itu, ada pengembangan kapasitas SDM usaha mikro, berbasis kompetensi, fasilitasi mesin produksi budi daya maggot, dan lain-lain.

Pemberian Bantuan

Sementara itu Bupati Klaten, Sri Mulyani, yang mendampingi Menteri Teten Masduki dalam kunjungan itu mengatakan di Klaten ada 25 desa tersebar di lima kecamatan yakni Jatinom, Wonosari, Wedi, Trucuk, dan Karangnongko yang terdapat kemiskinan ekstrem.

Pada kesempatan itu, Mulyani juga memaparkan di Klaten ada 55.205 pelaku UMKM dengan produk unggulan UMKM yakni batik, lurik, konfeksi, mebel, logam, keramik, tembakau, serta beras Srinar dan Srinuk.

Mulyani menyampaikan terima kasih ada dukungan dan bantuan dari Kemenkop dan UKM guna penanganan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Bersinar. “Semoga kami tahun ini dan target kami tahun depan bisa menurunkan angka kemiskinan ekstrem dan 25 desa ini bisa hilang status miskin ekstremnya,” kata Mulyani.

Rangkaian kegiatan peluncuran sinergi dan kolaborasi program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem bidang Koperasi dan UKM oleh Teten Masduki itu dihadiri pula oleh Sekda Provinsi Jawa Tengah, Wakil Bupati Klaten, Forkopimda, Sekda Klaten, Asisten, Kepala OPD, Camat, BUMD.

Selain itu ada pula perwakilan kepala desa yang punya masuk warga masuk kategori miskin ekstrem, serta pelaku UMKM. Pada kesempatan itu Menkop dan UKM menyerahkan bantuan berupa Fasilitasi Akses Pembiayaan KUR pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.

Bantuan itu diberikan kepada Annisyah senilai Rp100 juta dari Bank BRI, Subagio mendapat Rp100 juta dari Bank Mandiri, Sugiarto dapat Rp50 juta dari Bank BNI, dan Budhi mendapat Rp100 juta dari Bank Jateng.

Fasilitasi akses pasar diberikan kepada Suharmi dan Sunardi, Fasilitasi Pendampingan dan Pelatihan kepada Giyono dan Erna, Fasilitasi Mesin Produksi Budidaya Maggot kepada Koperasi Hijau Lestari Makmur, penyerahan sertifikat halal produk protein kepada Haryono dan penyerahan Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada Bubur Bayi Nara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya