Soloraya
Minggu, 17 Desember 2023 - 20:30 WIB

Atikoh Mengenang Masa Lalu Saat Era Reformasi Di Solo

R Bony Eko Wicaksono  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Istri capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti berswafoto bersama penyandang disabilitas di Benteng Vastenburg Solo, Minggu (17/12/2023). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO–Istri capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti menyapa ribuan perempuan di Benteng Vastenburg Solo, Minggu (17/12/2023). Atikoh mengenang masa lalu saat tinggal di Solo sebagai saksi era reformasi pada 1998.

Atikoh menghadiri kegiatan bertajuk “Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Unggul” bersama ribuan perempuan asal Kota Solo. Perempuan kelahiran Purbalingga itu tiba di lokasi acara sekitar pukul 16.30 WIB. Dia langsung diserbu para relawan dan pendukung yang meminta untuk berswafoto.

Advertisement

Atikoh langsung bergegas ke panggung dan disambut langsung oleh penyanyi asal Blora, Yeni Inka. Sebelum menyampaikan orasi, Yeni mengajak Atikoh untuk menyanyi lagu yang dipopulerkan almarhum Didi Kempot.

Tak berselang lama, Atikoh menyampaikan orasi yang dibuka dengan menyapa para peserta. Dia lantas menyebut ketika singgah di Solo sering teringat masa lalu ketika era reformasi.

“Saya jadi saksi reformasi di Solo. Tiga tahun saya hidup di Solo. Saya pernah menjadi wartawan Solopos. Keluar-masuk pasar, berdialog dengan pedagang,” kata dia, Minggu (17/12/2023).

Advertisement

Menurut Atikoh, perempuan berkontribusi besar bagi bangsa sejak era penjajahan Belanda hingga sekarang. Kiprah perempuan Indonesia tak bisa dipungkiri memberikan sumbangsih maksimal dalam pembangunan di berbagai bidang.

Perempuan Indonesia harus bisa mengakses pendidikan dan kesehatan. “Isu soal perempuan berdaya masih sangat relevan. Termasuk perempuan yang menjadi kader posyandu dan berjuang menekan angka stunting di wilayahnya masing-masing,” papar dia.

Lebih jauh, Atikoh menyampaikan perempuan juga harus menjadi garda terdepan dalam pencegahan kekerasan rumah tangga dan pelecehan seksual.

Advertisement

Dia mengajak para pendukung dan relawan perempuan untuk berbarengan memberikan andil pada bangsa dan rakyat. “Suara perempuan cukup besar dalam pemilu. Selain itu, perempuan itu militan jadi harus diberi edukasi politik,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif