Soloraya
Senin, 19 Desember 2022 - 20:00 WIB

Aturan Longgar, 70 Gereja di Boyolali Bakal Selenggarakan Ibadah Natal 2022

Nimatul Faizah  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penyelenggara Katolik Kantor Kemenag Boyolali, Widihantara, saat diwawancara Solopos.com di ruang kerjanya, Senin (19/12/2022). Ia mengungkapkan pada 2022 ini akan ada 70 gereja yang menyelenggarakan ibadah natal lebih banyak dibanding tahun lalu hanya 45 gereja. (Solopos.com/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Sebanyak 70 gereja yang terdiri 67 gereja Kristen dan tiga gereja Katolik akan menggelar perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Aturan terkait penanggulangan wabah Covid-19 dirasa lebih longgar sehingga jemaat dipersilakan menggelar kegiatan perayaan Natal secara luring.

Penyelenggara Katolik Kementerian Agama (Kemenag) Boyolali, Widihantara, menyatakan total ada  16.041 jemaat Kristen dan 8.651 jemaat Katolik yang ada di Boyolali. “Di Boyolali ada 181 gereja untuk Kristen. Namun, yang menyelenggarakan perayaan Natal dan Tahun Baru hanya 67, alasannya karena 181 itu terdiri dari gereja besar atau induk dan cabang. Kalau dimisalkan di muslim itu ada masjid agung, masjid ageng, terus yang kecil-kecil itu seperti musala dan langgar,” ujarnya saat dijumpai Solopos.com di kantornya, Senin (19/12/2022).

Advertisement

Ia menambahkan untuk gereja Katolik di Boyolali total ada 18 dan yang merayakan Natal ada tiga gereja. Para jemaat akan menggelar ibadah di gerejanya masing-masing pada Sabtu malam dan Minggu pagi (24–25/12/2022). Untuk ibadah Tahun Baru 2023, tuturnya, akan dilaksanakan pada Sabtu (31/12/2022) malam dan Minggu pagi (1/1/2023).

“Kemudian juga perayaan Natal tingkat kabupaten itu ada dua yang sudah melaporkan ke Kementerian Agama yaitu 26 Desember pukul 14.00 WIB ada perayaan gabungan gereja se-Kabupaten Boyolali di Gedung Cendana dengan total 2.000–3.000 jemaat. Yang kedua adalah perayaan Natal TNI, Polri, BUMD, dan BUMN yang direncanakan pada 7 Januari 2023, biasanya di Semar Resto, dan juga dihadiri sekitar 3.000 jemaat,” tuturnya.

Advertisement

“Kemudian juga perayaan Natal tingkat kabupaten itu ada dua yang sudah melaporkan ke Kementerian Agama yaitu 26 Desember pukul 14.00 WIB ada perayaan gabungan gereja se-Kabupaten Boyolali di Gedung Cendana dengan total 2.000–3.000 jemaat. Yang kedua adalah perayaan Natal TNI, Polri, BUMD, dan BUMN yang direncanakan pada 7 Januari 2023, biasanya di Semar Resto, dan juga dihadiri sekitar 3.000 jemaat,” tuturnya.

Widi mengungkapkan pelaksanaan ibadah natal tahun ini berbeda dengan 2021 karena terasa lebih longgar. Ia mencontohkan pada 2021 hanya ada 43 gereja Kristen dan 2 gereja Katolik yang melaksanakan ibadah perayaan Natal.

Baca Juga: Manajemen Mal di Sukoharjo Ingin Pesta Kembang Api Dibolehkan saat Tahun Baru

Advertisement

“Pada Natal tahun kemarin juga ibadahnya dibatasi minimal 10 tahun maksimal 50 tahun sehingga yang di luar itu harus zoom atau daring. Nah, kalau tahun ini kan enggak ada pembatasan seperti itu,” jelasnya.

Walaupun perayaan ibadah natal lebih longgar, Widi mengungkapkan terdapat imbauan lewat media massa dari Menteri Agama untuk tidak memasang tenda di gereja. Hal tersebut, jelasnya, agar tak terjadi kerumunan di gereja. Widi mengatakan hal tersebut juga hanya sebatas imbauan akan tetapi ia tetap meneruskan kepada pengurus gereja.

Baca Juga: Yuk Nikmati Libur Akhir Tahun di Front One Hotel Sragen, Banjir Promo & Acara!

Advertisement

“Bedanya dengan 2021 secara tegas ada peraturan dari Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri tentang status level PPKM sehingga memang ada pembatasan dalam pelaksanaan, maka banyak gereja yang tidak menyelenggarakan ibadah Natal,” jelasnya.

Pelaksanaan ibadah Natal pada 2022 ini, tutur dia, hanya terdapat pembatasan jumlah dan imbauan untuk tidak memasang tenda. Itu pun, kata dia, bukan sebuah aturan karena tempat duduk sudah tidak diatur jarak. Walaupun begitu, ia tetap mengimbau semua jemaat mematuhi protokol kesehatan yang ada.

“Imbauan Pak Menteri Agama terkait tenda baru akhir-akhir ini, jadi beberapa pengurus gereja mencoba bertanya ke saya kalau yang sudah terlanjur pesan bagaimana, yang sudah terlanjur ya silakan dipasang, nanti tidak usah ditambah jemaatnya, duduknya lebih berjarak saja,” ujarnya.

Advertisement

Baca Juga: Gelar Rump Check Jelang Nataru, Dishub Jateng Temukan Bus Bermasalah

Ia juga mengimbau pelaksanaan ibadah Natal juga dilaksanakan dua gelombang agar tidak menimbulkan kerumunan terlalu banyak. Lebih lanjut, Widi mengimbau kepada pengurus gereja untuk menyiapkan pengamanan, terlebih baru saja terjadi bom bunuh diri di Bandung, Jawa Barat.

“Pak Kapolri juga mengingatkan barangkali menjadi sinyal orang-orang yang memang ingin membuat kekacauan. Kedua, imbauan terkait protokol kesehatan, supaya itu dipegang teguh. Maka jangan lupa untuk menggunakan hand sanitizer, masker juga tetap dipakai dan taat prokes,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif