Soloraya
Jumat, 23 April 2021 - 19:03 WIB

Awak KRI Nanggala 402 Asal Sragen Berencana Pulang Setelah Lebaran

Muh Khodiq Duhri  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - KRI Nanggala-402 (Antara)

Solopos.com, SRAGEN -- Bambang Priyanto, 40, salah satu awak kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang di perairan Bali, lahir dan dibesarkan di Sragen. Bambang pernah mengutarakan niatnya untuk pulang ke kampung halaman setelah Lebaran.

“Karena Lebaran dilarang mudik, melalui telepon, ia pernah ngomong mau mengajukan cuti setelah Lebaran untuk pulang ke Sragen. Kalau cutinya tidak disetujui atasan, kemungkinan baru pulang ke Sragen saat acara mendak [peringatan] setahun kepergian ibu,” ujar Sri Rahayu, 45, kakak dari Bambang, ketika ditemui Solopos.com di rumahnya, Ngadirejo, RT 030/RW 042, Kroyo, Karangmalang, Sragen, Jumat (23/4/2021).

Advertisement

Bambang yang sudah dikaruniai tiga anak kali terakhir pulang ke Sragen pada 18 Maret lalu. Saat itu, Bambang hadir pada acara peringatan 10 hari meninggalnya sang ibu, Sujiyem.

Baca Juga: Kemenhan: Ditemukan Tumpahan Minyak Jejak Kapal Selam KRI Nanggala

Kepada suami Sri Rahayu, awak KRI Nanggala asal Sragen itu pernah bercanda kemungkinan tidak akan berlayar lagi karena kapalnya sudah tua. “Kata istrinya, pada Minggu, dia sempat pulang malam karena lembur. Ia lalu minta istrinya mencuci seragam dinas karena paginya mau dipakai lagi untuk berlayar. Katanya ia berangkat setelah sahur pada Senin pagi,” ucap Sri Rahayu.

Advertisement

Pada Rabu, Sri Rahayu mendapat infomasi dari grup WA keluarga. Saat itu, istri adiknya itu mengabarkan kapal selam Nanggala 402 yang ditumpangi Bambang hilang di perairan Bali.

Penyayang Keluarga

“Sejak saat itu, saya jadi sering memantau berita di TV. Kadang anak saya mengingatkan supaya berhenti nonton TV karena beritanya sudah habis,” papar Sri Rahayu.

Baca Juga: Hilang, Kapal Selam KRI Nanggala-402 Dicari Pakai Deteksi Bawah Air

Advertisement

Warga Sragen itu mengenal adiknya yang menjadi awak KRI Nanggala sebagai seorang yang penyayang kepada keluarga. Bambang punya pendirian kuat dan tidak mudah putus asa. Ia sudah tiga kali gagal seleksi masuk TNI.

Pada seleksi keempat, ia akhirnya dinyatakan lolos. Walau pernah duduk di bangku SMK Penerbangan Bina Dirgantara Colomadu, Karanganyar, Bambang justru diterima bekerja sebagai TNI AL dan bertugas di Surabaya.

Pada Jumat sore, keluarga menggelar doa bersama untuk keselamatan semua kru kapal selam Nanggala 402. “Saya selalu berdoa semoga kapal segera ditemukan dan semua penumpangnya selamat. Saya minta doa kepada siapa saja. Semoga adik saya bersama kru kapal selamat. Bisa pulang ke kampung halaman setelah Lebaran nanti,” ujar Sri Rahayu.

Advertisement
Kata Kunci : Kapal Selam Kri Nanggala
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif