SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

WONOGIRI — Kerugian akibat bencana alam selama sembilan hari awal bulan Januari 2013 telah menembus Rp1,19 miliar. Bencana dimaksud meliputi tujuh kejadian banjir, 14 kejadian tanah longsor dan satu kejadian angin puting beliung.

Berdasarkan data Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol dan Linmas) Wonogiri kejadian bencana terjadi di 20 desa/kelurahan yang tersebar di delapan kecamatan, yakni Selogiri, Sidoharjo, Giriwoyo, Tirtomoyo, Kismantoro, Nguntoronadi, Batuwarno dan Jatiroto.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Masyarakat, Suwarso, mewakili Kepala Kesbangpol dan Linmas Wonogiri, Gatot Gunawan, mengatakan kerugian akibat bencana diperhitungkan dari kerusakan sejumlah infrastruktur umum seperti jalan, talut dan jembatan. Selain itu, kerugian atas nama perseorangan juga dihitung, di antaranya rumah yang terendam banjir, rumah tertimpa longsor, kerusakan tanaman padi akibat sawah terendam dan lepasnya puluhan ribu ikan gara-gara terbawa banjir.

“Nilai kerugian kami hitung berdasarkan laporan dari masing-masing kecamatan. Total kerugian memang sudah sampai lebih dari Rp1 miliar,” ungkap Suwarso, saat ditemui wartawan, di ruang kerjanya, Rabu (9/1/2013).

Dibandingkan tahun lalu, secara kasar dia menilai kejadian bencana pada tahun ini lebih sedikit. Kendati demikian, catatan sementara itu belum bisa dijadikan patokan, sebab masih ada peluang kejadian bencana lain mengingat musim hujan masih berlangsing.

Lantaran itu, Suwarso memastikan Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) yang bermarkas di kantor Badan Kesbangpol dan Linmas Wonogiri masih akan siaga. Dua orang petugas piket akan terus memantau kejadian bencana di daerah. Satlak PB juga bertugas menyampaikan informasi jika ada kejadian bencana yang membutuhkan bantuan.

Lebih jauh, dia mengingatkan meskipun pihaknya telah menetapkan daerah sangat rawan bencana tanah longsor, banjir dan angin topan, tidak menutup kemungkinan bencana terjadi di daerah lain. Sebagai gambaran, Pemkab Wonogiri hanya menetapkan 23 kecamatan yang sangat rawan tanah longsor. Dua kecamatan, yakni Paranggupito dan Jatisrono tidak masuk dalam kategori sangat rawan longsor.

“Tapi, daerah yang tidak sangat rawan pun tetap kami minta siaga. Karena kondisi sekarang banyak hal yang sulit diduga,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya