SOLOPOS.COM - Petugas Damkar Satpol PP dan Damkar Klaten menangkap ular di permukiman warga Klaten, Senin (2/1/2023). (Istimewa/Satpol PP dan Damkar Klaten)

Solopos.com, KLATEN — Selama dua hari di awal 2023, petugas Damkar Klaten mengevakuasi tiga ular yang memasuki rumah serta permukiman. Warga meminta bantuan petugas Damkar menangkap ular-ular tersebut lantaran ada warga yang sudah menjadi korban hingga ayam dimangsa.

Kepala Satpol PP dan Damkar Klaten, Joko Hendrawan, melalui Kabid Damkar Satpol PP dan Damkar Klaten, Sumino, menjelaskan satu ekor ular Kobra Jawa bernama latin Naja Sputatrix ditangkap di wilayah Dukuh Bugelan, Desa Jomboran, Kecamatan Klaten Tengah, Minggu (1/1/2023) malam. Penangkapan dilakukan menindaklanjuti laporan dari salah satu warga setempat.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ular itu ditangkap di atap rumah salah satu warga. Sebelumnya, semburan bisa ular itu mengenai mata salah satu warga yang kemudian dibawa ke RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

Operasi penyelamatan ancaman hewan liar berikutnya dilakukan petugas Damkar Klaten di wilayah Dukuh Putat, Desa Pondok, Kecamatan Karanganom, Senin (2/1/2023) pagi. Salah satu warga setempat meminta bantuan petugas Damkar menangkap seekor ular di halaman rumah warga. Seekor ular gadung luwuk sepanjang 120 sentimeter berhasil ditangkap di tanaman singkong.

Pada Senin pagi, petugas Damkar Klaten kembali menggelar operasi penyelamatan ancaman hewan liar, yakni ular di SMK Citra Nusantara, Desa Meger, Kecamatan Ceper. Seekor ular sanca kembang sepanjang 4 meter berhasil ditangkap di timbunan barang bekas. Sebelumnya, ular tersebut memangsa seekor ayam milik warga.

Ular-ular yang berhasil ditangkap kemudian dibawa ke Posko Damkar Klaten untuk selanjutnya dilepasliarkan di wilayah yang jauh dari permukiman.

“Selama operasi tidak ada kendala yang dihadapi oleh petugas,” kata Sumino saat dihubungi Solopos.com, Senin.

Sumino membenarkan musim penghujan seperti saat ini menjadi musim ular kawin, bertelur, dan menetaskan telur. Selama ini, sudah banyak ular yang masuk ke permukiman dan ditangkap petugas Damkar.

Ditemui beberapa waktu lalu, Wakil Ketua Komunitas Exotic Animals Lover (Exalos) Indonesia, Agung Jodhi Prasetyo, mengatakan ular bisa masuk ke rumah lantaran mencari pakan atau mangsa mereka seperti tikur, cicak, dan lain-lain.

Guna mencegah ular masuk ke rumah, warga bisa melakukan upaya antisipasi seperti menutup semua lubang yang berpotensi menjadi tempat masuk ular serta tidak menumpuk barang bekas.

“Saluran di kamar mandi bisa diberi kawat untuk mencegah ular masuk. Kemudian celah di bawah pintu ditutup,” kata Jodhi.

Selain itu, Jodhi mengimbau agar kebersihan rumah terus dijaga serta memasang pengharum di dalam rumah. Dia menegaskan penggunaan garam yang ditabur di sekeliling rumah tak mempan mengusir ular lantaran tak memberikan reaksi apapun.

“Untuk mencegah ular agar tidak masuk ke rumah salah satunya dengan menggunakan wangi-wangian seperti karbol, kapur barus, dan wangi-wangian lainnya,” kata Jodhi.

Ular biasanya mengejar mangsa mereka menggunakan indera penciuman. Dengan indera tersebut, ular bisa mengetahui keberadaan mangsa mereka mengenali bau kotoran atau urine hewan yang diburu.

Wangi-wangian yang dipasang di rumah bisa mengacaukan indera penciuman ular hingga tak masuk ke rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya