Soloraya
Jumat, 8 Desember 2023 - 19:55 WIB

Awan Panas Guguran, Merapi Tertutup Kabut Pekat dan Tak Terlihat dari Klaten

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gunung Merapi tidak terlihat dari wilayah Dukuh Gondang, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, lantaran tertutup kabut saat terjadi awan panas guguran, Jumat (8/12/2023) sore. (Istimewa/dokumentasi Jainu)

Solopos.com, KLATEN — Gunung Merapi kembali menyemburkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Jumat (8/12/2023) sore. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten memastikan tidak ada wilayah di Kabupaten Bersinar yang terdampak.

Namun demikian, berdasarkan visual foto yang diperoleh Solopos.com dari warga lereng Merapi wilayah Balerante, Kemalang, Klaten, puncak Merapi tertutup kabut pekat hingga tak terlihat.

Advertisement

“Wilayah Klaten tidak ada dampak berupa hujan abu dari awan panas guguran sore ini tadi,” kata Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Syahruna, saat dihubungi Solopos.com, Jumat petang.

Syahruna kemudian membagikan informasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) terkait kejadian awan panas guguran di Gunung Merapi pada Jumat (8/12/2023) sore.

Awan panas guguran terjadi sebanyak tujuh kali dari pukul 14.49 WIB hingga pukul 15.48 WIB. Jarak luncur awan panas guguran terjauh 3.500 meter ke arah barat daya atau arah Kali Krasak.

Advertisement

Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya sesuai rekomendasi BPPTKG. Kaur Perencanaan Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jainu, memastikan tidak ada dampak hujan abu setelah terjadi awan panas guguran di Merapi pada Jumat sore.

Dia juga memastikan tidak ada banjir lahar hujan di alur Kali Woro. “Balerante mandali [aman dan terkendali],” kata Jainu, Jumat.

Koordinator Radio Komunitas Lintas Merapi, Sukiman, juga memastikan wilayah di wilayah Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, tidak terdampak hujan abu. “Boten enten [tidak ada] dampak hujan abu,” kata Sukiman.

Advertisement

Sebelumnya, Gunung Merapi juga mengeluarkan awan panas guguran yang mengakibatkan hujan abu di tujuh desa di wilayah Selo, Boyolali, Jumat (1/12/2023). Kemudian pada Jumat (8/12/2023) awan panas guguran kembali mengakibatkan hujan abu di empat desa di Selo, Boyolali. Pada dua kejadian itu, wilayah lereng Merapi Klaten tidak terdampak.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif