SOLOPOS.COM - Ketua FKUB Karanganyar Khuzaini Hasan ketika diwawancarai di pendapa RM Said pada Kamis (3/8/2023). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Jelang Pemilu 2024, kampanye berkedok kegiatan agama mulai marak dilakukan di Kabupaten Karanganyar. Kampanye terselubung ini dilakukan baik saat pengajian dan khotbah di gereja.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Karanganyar, K.H. Khusaini Hasan, mengatakan agama masih saja digunakan untuk kepentingan politik praktis yang sebenarnya dilarang. Politisasi agama makin marak menjelang Pemilu 2024 ini.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Ada salah satu kegiatan pengajian di situ penyelenggaranya anti dengan partai tertentu. Lalu dengan dalil agama digunakan jangan pilih ini itu,” kata dia ketika dijumpai di sela Pembinaan Sosialisasi dan Penyerapan Aspirasi FKUB di Pendopo RM Said pada Kamis (3/8/2023).

Dia mengingatkan agama agar tidak dijadikan sebagai ajang kepentingan politik praktis. Yang dikhawatirkan akan memunculkan masalah sosial di masyarakat. FKUB mengajak seluruh umat beragama untuk menjaga kerukunan terutama menjelang tahun-tahun politik ini. Jangan mengorbankan agama hanya untuk kepentingan politik praktis.

Khusaini juga mengingatkan tim-tim kampanye atau pemenangan tidak menabur fitnah untuk mencari simpati. “Sekarang sudah banyak mimbar-mimbar agama yang dipakai untuk kegiatan politik praktis. Ini sangat berbahaya dan harus diwaspadai bersama,” katanya.

Sejauh ini, dia mengatakan ada tujuh tokoh agama yang kena tegur karena terbukti berkampanye saat khotbah dan di pengajian. Dia berharap para tokoh agama tidak memasukkan politik identitas untuk kepentingan kampanye. Dia juga berharap kepada masyarakat untuk lebih mewaspadai kegiatan agama yang dipakai kedok kepentingan politik praktis.

Agama bukan menjadi alat politisasi kelompok kepentingan tertentu. Para tokoh agama diharap melakukan kampanye positif agar agama tidak terseret menjadi alat politik. “Kami selalu ada silaturahmi ke para tokoh-tokoh agama dan ormas agar kegiatan politik praktis berkedok agama tidak ada di Karanganyar,” tuturnya.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Karanganyar, Bambang Sutarmanto, mengatakan pihaknya berperan meminimalisir terjadinya politik identitas yang mengarah kepada semua agama, ras, dan golongan di pelaksanaan Pemilu 2024.

Salah satunya digelar kegiatan sosialisasi yang diikuti Perkumpulan Kerukunan Umat Beragama (PKUB) di seluruh wilayah Karanganyar. “Keberadaan PKUB sebagai tangan panjang FKUB ini harapannya bisa melaksanakan sosialisasi pentingnya kerukunan antar umat beragama apalagi menjelang tahun politik,” kata dia.

Hingga kini,  PKUB telah terbentuk di 17 kecamatan yang anggotanya berasal dari perwakilan lintas agama di masing-masing wilayah. Keberadaannya sebagai tangan panjang FKUB untuk melaksanakan sosialisasi pentingnya kerukunan antarumat beragama.

PKUB juga dibentuk untuk mencegah konflik yang terkait soal kerukunan antar umat beragama sehingga tercipta masyarakat yang rukun damai dan sejahtera.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya