Soloraya
Kamis, 6 Januari 2022 - 21:56 WIB

Awas! Main-Main Mantra Pengasihan Bisa Berbalik ke Diri Sendiri Lho

Kurniawan  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mistis (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Solopos.com, SOLO — KGPAA Mangkunagoro (MN) IV dalam buku Serat Wedhatama bait kesembilan mengingatkan betapa berbahayanya ilmu karang atau ilmu klenik, tidak terkecuali berbagai jenis ajian pengasihan untuk menarik lawan jenis.

“Hakikat dari ilmu karang itu, seperti klenik, pengasihan, ajian, mantra, dan sebagainya itu, pada akhirnya akan mengingkari, mencelakakan manusia itu sendiri,” ujar Ketua Solo Societeit, komunitas pencinta sejarah Solo, Dani Saptoni, saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (6/1/2021).

Advertisement

Baca Juga: Ajian Pengasihan Semar Mesem di Tradisi Jawa Tak Sekadar Merapal Mantra

Logikanya, Dani menjelaskan ilmu klenik yang diterapkan membuat pelakunya tidak berdasarkan apa yang sesungguhnya atau natural. Untuk itu ia mengingatkan siapa saja yang punya niatan menerapkan ilmu klenik supaya memikirkannya dengan matang. “Hanya merugikan pelaku karena tak berdasarkan yang natural,” imbuhnya.

Merujuk peringatan MN IV, Dani menjelaskan penggunaan ilmu klenik seperti halnya bedak atau pupur yang ketika terkena keringat langsung luntur. Sedangkan untuk ilmu klenik dimaksud tidak hanya ajian pengasihan, tapi ada juga mantra kewibawaan, dan mantra lainnya. Berbagai ilmu tersebut bersumber dari tradisi masyarakat Jawa.

Advertisement

Baca Juga: Mengenal 7 Pengasihan dalam Tradisi Jawa, Semar Mesem Paling Legendaris

“Di antara ragam mantra itu, mantra pengasihan merupakan mantra yang dianggap memiliki nilai eksklusif. Karena sesuai fungsinya mantra pengasihan menunjuk secara langsung antara subjek dan objek melalui susunan bahasa di dalamnya,” katanya.

Dani menjelaskan dalam tradisi kebudayaan masyarakat Jawa dikenal banyak sekali bentuk mantra pengasihan, di antaranya mantra pengasihan Semar. Mantra pengasihan ini pun ada beberapa jenis, yaitu pengasihan Semar Gedhe, Semar Mesem, Semar Wulan, Semar Putih, Semar Kuncung, Semar Ireng, dan Semar Kuning.

Advertisement

Baca Juga: Terbit 1855 dan Beraksara Jawa, Inilah Surat Kabar Pertama di Kota Solo

Namun di antara berbagai jenis mantra pengasihan tersebut, masyarakat Jawa dan pada umumnya paling sering mendengar pengasihan Semar Mesem.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif