SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SUKOHARJO — Virus flu burung yang menyerang itik atau H5N1 varian 2.3.2 dinilai bisa lebih ganas daripada virus flu burung yang menyerang ayam. Hal itu terjadi karena virus tersebut bisa berubah tipe.

Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Sukoharjo, Giyarti, mengatakan virus H5N1 varian 2.3.2 adalah perubahan varian dari virus sebelumnya. Perubahan biotik itu terjadi karena virus tersebut beradaptasi dengan habitat sebelumnya.
“Virus itu terutama beradaptasi dengan vaksin yang diberikan. Karena tidak mempan divaksin, maka virusnya berubah tipe dan kemungkinan jadi lebih ganas dari virus pendahulunya,” ujar Giyarti, Jumat (25/1/2013).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Karena itu, sambungnya, virus yang menyerang itik itu dinilai lebih ganas daripada virus yang menyerang ayam. Terlebih lagi, saat ini vaksin yang digunakan untuk melumpuhkan virus itu masih menggunakan vaksin untuk penanggulanan flu burung pada ayam.

Ganasnya virus flu burung pada itik ini, kata dia, masih dalam taraf tidak berbahaya terhadap manusia. Sampai sekarang belum ada warga sakit lantaran tertular virus flu burung dari itik. Penularan hanya terjadi antaritik. Karena itu, sambungnya, dispertan tidak akan melakukan pemusnahan massal atau depupulasi terhadap itik.

Bila terjadi kasus flu burung lagi dan membahayakan manusia, maka akan dilaksanakan pemusnahan massal. Namun saat ini pihaknya belum akan mengadakan pemusnahan massal karena tidak ditemukan penularan virus itu kepada manusia. Bila ada pemusnahan masal, itu pun akan dilakukan pemusnahan lokal di lingkungan setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya