Soloraya
Rabu, 16 April 2014 - 19:13 WIB

Ayan Kambuh, Wanita Klaten Ini Tewas Tercebur Sumur

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Solopos.com, KLATEN—Malang nian nasib warga Dusun Krosokan, Desa Jebugan, Kecamatan Klaten Utara, Lusia Endah F. Wanita berusia 44 tahun tersebut meninggal dunia karena tercebur sumur sedalam 10 meter yang ada di belakang rumahnya setelah penyakit epilepsy atau ayannya kambuh.

Informasi yang dihimpun dari Mapolsek Ketandan, musibah itu bermula saat korban melakukan aktivitas seperti biasanya di sumur yang ada di belakang rumahnya, Rabu (16/4/2014) sekitar pukul 09.30 WIB, Rabu pagi. Saat itu, korban baru saja selesai membersihkan kamar mandi.

Advertisement

Setelah itu, korban mencoba untuk menimba air yang ada di dalam sumur. Namun, baru menarik ember yang telah terisi air, penyakit epilepsi korban tiba-tiba kambuh. Korban pun tertarik masuk ke dalam sumur sedalam 10 meter.

Ibu korban, Sri Purwani, 66, yang mengetahui kejadian tersebut langsung berlari untuk menyelamatkan anaknya. Bahkan, Sri Purwani sempat menarik tubuh anaknya yang terjungkal di dalam sumur. Namun, karena usia yang sudah tua, Sri Purwani tidak mampu menarik tubuh anaknya.

Korban akhirnya tercebut ke dalam sumur dengan epilepsi yang kambuh. Sri Purwani pun langsung berteriak meminta tolong kepada tetangga. Malang, korban tidak bisa diselematkan dan meninggal dunia di dalam sumur.

Advertisement

Polsek Ketandan yang mendapatkan laporan dari warga langsung meluncur ke lokasi bersama Polres Klaten dan tim medis dari Puskesmas setempat. Evakuasi korban membutuhkan waktu sekitar dua jam dengan cara menguras air terlebih dahulu dengan mesin pompa air. Petugas juga langsung menggelar olah tempat kejadian perkara.

Setelah itu, tim medis langsung memvisum korban. “Berdasarkan hasil visum, tidak ada tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Korban murni meninggal dunia akibat kecelakaan. Jenazah korban pun langsung diserahkan kepada keluarga untuk disemayamkan,” kata Kapolsek Ketandan, Iptu Jovian Wjaya, saat dihubungi, Rabu.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif