SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sukoharjo (Espos)–Amir Jemaah Anshorut Tauhid Abu Bakar Ba’asyir mengaku tidak kenal dan berinteraksi dengan tersangka sejumlah kasus terorisme di Indonesia, Noordin M. Top.

“Akan tetapi, saya pernah mengenal seorang guru pondok pesantren bernama Noordin ketika berada di Malaysia pada 1985 hingga 1999,” katanya di Ponpes Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Kamis (6/8).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dia berkeyakinan Noordin yang dia kenal itu bukan Noordin M. Top yang terkait dengan sejumlah kasus terorisme di Indonesia.

“Selain tidak dapat mengetahui secara pasti nama belakang pada Noordin yang dikenalnya itu, saya juga tidak ingat bagaimana wajah Noordin karena sudah sangat lama tidak bertemu dengannya,” kata Ba’asyir.

Noordin yang dimaksud, lanjutnya, merupakan guru Pondok Pesantren Lukmanul Hakim yang berada di Negara Bagian Johor, Malaysia.

Dia mengatakan, interaksi yang dilakukan bersama Noordin yang dia kenal tersebut juga jarang dilakukan karena jarak yang jauh Ponpes Lukmanul Hakim dengan rumah Ba’asyir yang berada di Negara Bagian Negeri Sembilan.

Sementara, Kapolda Jateng Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo batal melakukan silaturahmi dengan pimpinan Ponpes Al Mukmin, Ngruki, hari ini.

Menurut Wakapolres Sukoharjo Kompol M Ngajib, pembatalan itu dikarenakan Kapolda mendadak sakit.

“Sedianya akan melakukan kunjungan silaturahmi di Ngruki, tetapi ternyata tidak jadi,” jelasnya kepada wartawan, mewakili Kapolres AKBP Aan Suhanan.

Ngajib menambahkan sedianya dalam kunjungan itu, Kapolda juga akan memberikan bantuan beberapa komputer dan printer.

dni

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya