Soloraya
Minggu, 21 Februari 2021 - 03:30 WIB

Babinsa & Bhabinkamtibmas Dampingi Bidan Desa Tracing Contact Covid-19

Muh Khodiq Duhri  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Infografis Contact Tracing (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SRAGEN — Polisi dan tentara di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah kerap mendampingi bidan desa dan tim dari puskesmas saat melacak kontak erat atau tracing contact dari warga yang terkonfirmasi positif virus corona jenis baru pemicu Covid-19. Peran itu diemban para babinsa dan bhabinkamtibmas.

Tracing contact menjadi hal wajib bagi Satgas Penanggulangan Covid-19 dalam rangka memutus mata rantai penularan virus corona. Selama ini, para bidan desa dan tim dari puskesmas menjadi ujung tombak Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen untuk melacang daftar nama yang pernah menjalin kontak erat dengan warga yang terkonfirmasi positif corona.

Advertisement

Baca Juga: Kristen Gray Dideportasi Via Bandara Soekarno-Hatta

Sayangnya, tidak semua warga mau menjalani tes swab atau rapid antigen guna memastikan ia terkonfirmasi positif corona atau tidak. Oleh sebab itu, DKK Sragen merasa perlu untuk melibatkan aparat polisi dan TNI dalam kegiatan tracing contact.

Aparat ini bisa membantu bidan desa dalam mengedukasi warga terkait perlunya mengikuti tes swab maupun rapid antigen. “Yang lakukan tracing dari bidan desa dan tim dari puskesmas dengan didampingi Bhabinkamtibmas [Bhayangkara Pembina Kamtibmas] dan Babinsa [Bintara Pembina Desa],” terang Kapolsek Kota Sragen, AKP Mashadi, kepada Solopos.com, Senin (15/2/2021).

Advertisement

Menolak Tes

Kapolsek mengakui tidak semua warga mau menerima kenyataan telah menjalin kontak erat dengan warga yang terkonfirmasi positif corona. Sebagian dari mereka bahkan menolak untuk dites swab atau rapid antigen.

Akan tetapi, berkat pendekatan tracing contact Covid-19 dari bidan desa bersama tim dari puskesmas dan didampingi babinsa dan bhabinkamtibmas, warga akhirnya mau mengikuti swab atau rapid antigen. “Persentase yang menolak [menjalani swab atau rapid antigen] sedikit,” ucapnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif