Soloraya
Jumat, 7 April 2023 - 20:44 WIB

Bacaan Al-Qur'an Tanpa Pengeras Suara di Masjid Al Hikmah Selama Masa Paskah

Wahyu Prakoso  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana di depan Gereja Kristen Jawa (GKJ) Joyodiningratan dan Masjid Al Hikmah, Kelurahan Kratonan, Kecamatan Serengan, Solo, Jumat (7/4/2023) malam. Kedua tempat ibadah sama-sama melakukan kegiatan ibadah, yakni Jumat Agung dan salat Magrib. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO–Masjid Al Hikmah Kratonan Solo tidak menggunakan pengeras suara untuk menghormati umat Krisniani yang menjalankan ibadah Kamis Putih dan Jumat Agung di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Joyodiningratan,  Kelurahan Kratonan, Kecamatan Serengan, Solo.

Gereja Kristen Jawa (GKJ Joyodiningratan) menjalankan ibadat Jumat Agung bersamaan dengan kegiatan Ramadan 2023 di Masjid Al Hikmah, yang berdiri bersebelahan, Jumat (7/4/2023), yakni buka bersama, salat Magrib, Isya, dan salat Tarawih.

Advertisement

GKJ Joyodiningratan  menjalankan dua sesi ibadah, masing-masing dilayani pendeta Beritha Tri Setya Nugroho dengan Bahasa Jawa pukul 16.30 WIB. Tema khotbah adalah Panjenenganipun Seda kanthi Nistha, Paring Pirukun Langgeng.

Ibadah sesi II dilayani pendeta Nunung Istining H dengan Bahasa Indonesia pukul 19.00 WIB. Nunung menyampaikan materi khotbah berupa Kematian Dia yang Dinista, Membawa Pendamaian Baka.

Advertisement

Ibadah sesi II dilayani pendeta Nunung Istining H dengan Bahasa Indonesia pukul 19.00 WIB. Nunung menyampaikan materi khotbah berupa Kematian Dia yang Dinista, Membawa Pendamaian Baka.

Jemaat datang dengan pakaian hitam dan gelap mulai pukul 16.00 WIB. Umat mengikuti ibadah di dalam gedung utama dan gedung serba guna GKJ Joyodiningratan.

Tenda yang didirikan hanya untuk antisipasi supaya umat tidak kehujanan di halaman gereja. Petugas keamanan GKJ Joyodiningratan dalam bertugas dibantu personel TNI/Polri sebelum sampai sesudah ibadah.

Advertisement

Selanjutnya tikar yang digunakan puluhan jemaah Masjid Al Hikmah untuk menikmati takjil di gulung sebelum jemaah mengikuti salat Magrib. Suara azan berkumandang tanda waktu salat.  Umat masuk ruangan masjid dan pintu masjid ditutup selama salat.

Selain salat berjamaah, ada tadarus namun suara bacaan Al-Qu’ran atau tadarus yang biasa mengudara melalui pengeras suara Masjid Al Hikmah ditiadakan selama berbarengan dengan ibadat Jumat Agung dan Kamis Putih.

“Cukup azan, tak membaca Al-Qur’an [memakai pengeras suara hanya untuk azan]. Tadarus kalau masih, di dalam. Biasanya sampai luar karena gak ada kegiatan [di GKJ Joyodiningratan]” kata Ketua Takmir Masjid Al Hikmah, Kratonan, Solo, Nasir Abu Bakar.

Advertisement

Menurut dia, merawat sikap toleransi sudah dilakukan jemaat GKJ Joyodiningratan maupun jemaah Masjid Al Hikmah sejak para pendahulu mendirikan masjid pada 1947. Sebelumnya, pada 1939, GKJ Joyodiningratan lebih dulu didirikan.

“Saling toleransi itu wajib dilaksanakan. Berbuat baik dengan tetangga, sekalipun beda agama tetap saudara kita. Harus saling melindungi, menjalankan ibadah masing-masing kepada Tuhannya,” papar dia.

Terpisah, Beritha mengatakan toleransi sudah mendarah daging antarumat beragama khususnya umat GKJ Joyodiningratan dan Masjid Al Hikmah. Pengurus gereja maupun masjid saling memberitahu rencana kegiatan ibadah pada hari besar keagamaan.

Advertisement

“Kami berpikir, baik gereja dan masjid sama-sama memuji nama Tuhan. Sama-sama mengarahkan hati kepada Tuhan dengan cara berbeda. Namun satu untuk kebesaran nama Tuhan jadi tidak masalah satu dengan yang lainnya,” kata dia.

Adapun umat Kristiani memperingati wafatnya Yesus di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Beritha dalam khotbahnya menyampaikan umat harus bersyukur dengan membalas kebaikan Yesus.

“Membalas kebaikan Yesus dengan cara berbuat baik kepada semua orang tanpa kecuali. Tanpa pandang suku, agama, dan ras. Yesus sudah menjadi pendamai antara manusia dan Tuhan. Kita harus menjadi pendamai semua orang,” papar dia.

Dia mengatakan ketika banyak konflik di dunia khususnya di Indonesia, umat diharapkan tidak mudah tersulut maupun terprovokasi. Umat harus membawa kedamaian di manapun berada.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif