SOLOPOS.COM - Bacaleg PKB untuk DPR RI di Dapil V Jateng, Purnama Dhedhy Setyawan, saat konsolidasi dengan tim pemenangannya di Klaten, Sabtu (27/5/2023). (Istimewa)
Solopos.com, SOLO–Politik adalah sebuah keniscayaan dan kerap menjadi penentu di segala lini kehidupan manusia.
Pendapat tersebut disampaikan Bacaleg DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Purnama Dhedhy Setyawan, saat melakukan konsolidasi Tim Pemenangannya di Karangnongko, Klaten, Sabtu (27/5/2023).
Kegiatan tersebut digelar sekaligus sebagai upaya penguatan ideologi kader PKB. Bacaleg yang maju dari Dapil V Jawa Tengah (Jateng) itu menekankan pentingnya politik dalam kehidupan masyarakat.
Dapil V Jateng meliputi Solo, Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali. “Politik menjadi penentu dalam segala lini kehidupan, politik adalah keniscayaan,” ujar dia dalam iaran pers yang diterima wartawan, Senin (29/5/2023).
Mengingat pentingnya politik, Dhedhy mengajak kader PKB dan warga Nahdlatul Ulama (NU) mesti menjadi bagian penting di dalamnya. Dengan begitu kader PKB dan warga NU tidak selalu menjadi objek yang diatur.
Salah satu tindakan nyata yang bisa dilakukan yaitu mencegah terjadinya politik uang di Pemilu 2024. Terkait praktik politik uang, Dhedhy mempunyai istilah sendiri, yaitu politik nomor piro wani piro yang disingkat dengan NPWP.
“Politik NPWP berbahaya dalam keberlangsungan politik. Politik hanya hanya menjadi event lima tahunan. Saat pencoblosan itu akan muncul unsur atau ungkapan wani piro. Masyarakat harus waspada,” urai dia.
Laki-laki yang menjabat sebagai Sekretaris Bidang Keuangan dan Perbankan DPP PKB itu bertekad menjadikan panggung politik sebagai jalan perjuangan untuk memperoleh wasilah dalam menelurkan kebijakan-kebijakan.
“Politik yang benar adalah cara mencari wasilah dalam rangka mengatasi masalah agar menjadi maslahah,” papar dia.