SOLOPOS.COM - Bakal Calon Wali Kota Solo dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ginda Ferachtriawan memberikan ulasan saat acara Penyampaian Gagasan Bakal Calon Wali Kota dan Bakal Calon Wakil Wali Kota Solo yang digelar di Gedung Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS), Senin (3/6/2024). (Solopos.com/Joseph Howi Widodo)

Solopos.com, SOLO–Bakal Calon Wali Kota (Bacawali) Solo Partai PDI Perjuangan (PDIP) Ginda Ferachtriawan menargetkan pendapatan asli daerah (PAD) Solo mencapai Rp1 triliun.

Pernyataan itu disampaikannya dalam acara Penyampaian Gagasan Bakal Cawali-Cawawali Solo di Gedung Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS), Jebres, Senin (3/6/2024) malam.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“PAD bagi saya adalah hal yang penting karena menjadi indikator atau tolok ukur kemandirian sebuah kota dalam membangun dan mengoptimalkan potensinya. Hanya di Solo tahun lalu capaian PAD hanya 80% saja atau sekitar Rp623 miliar,” kata dia.

Menurut Ginda, belum optimalnya perolehan PAD Solo dikarenakan dari banyak sektor yang harusnya menyumbang pajak tinggi, hanya tiga sektor yang berkontribusi maksimal. Tiga sektor tersebut adalah penerangan jalan, hotel, dan restoran.

“Sehingga untuk mencapai PAD Rp1 triliun, perlu adanya pengoptimalan penerimaan pajak dari sektor lainnya seperti hiburan, reklame, parkir, PBB dan sebagainya. Khusus PBB perlu adanya penyesuaian atau kenaikan tarif bagi warga dengan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) lebih dari Rp1 miliar,” jelas dia.

“Sebenarnya saya punya 80 gagasan program, tapi karena terbatas waktu dan masih banyak kandidat lain, saya sampaikan beberapa saja,” ucap Ginda sambil tersenyum

Adapun program-program yang disampaikan Ginda yang Solopos.com catat adalah sebagai berikut:

1. Pengentasan Kemiskinan, Penyediaan Lapangan kerja dan Penanganan stunting.

Intervensi program untuk masyarakat yang membutuhkan dan memanfaatkan teknologi untuk memastikan program-program pengentasan kemiskinan terealisasi.

Menyediakan lapangan kerja dengan menggelar pelatihan kerja kepada masyarakat sehingga bisa berwirausaha.
Penanganan stunting dengan memastikan ketersiadaan gizi dan menggalakkan sosialisasi pencegahan pernikahan dini.

2. Mewujudkan PAD lebih dari Rp1 triliun.

3. Memudahkan pendidikan bagi semua anak.

Perlu penyesuaian atau penambahan jumlah sekolah negeri SD, SMP, SMA dan SMK di Solo termasuk penyesuaian daya tampung.

4. Kolaborasi pentahelix  dioptimalkan dan membuat sistem keterbukaan informasi yang mudah dipahami masyarakat.
5. Memainkan gamelan setiap hari sebagai upaya pelestarikannya budaya di tiap sekolah atau instansi yang memiliki gamelan.
6. Menaikkan wisatawan ke Solo.

Mengoptimalkan objek-objek wisata yang ada seperti Masjid Sheikh Zayed, Solo Safari, Stadion Manahan untuk event olahraga dan beberapa tempat wisata lainnya.

7. Membangub Kolaborasi antara perbankan dengan UMKM terutama terkait pembayaran non tunai.
8. Penambahan ruang terbuka hijau (RTH) dan pengoptimalan pengelolaan sampah.

RTH ditambah baik dalam bentuk horizontal maupun vertikal.

Pengelolaan sampah dioptimalkan dengan bank sampah, daur ulang, RDF atau bahan alternatif lainnya. Dan meminimalisasi sampah dari perumahan, perkantoran, dan industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya