Magdalena Naviriana Putri / Kaled Hasby Ashshidiqy | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Ilustrasi embung (JIBI/Harian Jogja/Dok)
Solopos.com, SUKOHARJO — Pemkab Sukoharjo bakal membangun dua embung dengan total anggaran Rp1,2 miliar. Keberadaan embung tersebut untuk menjamin pemenuhan kebutuhan air pada sektor pertanian. Namun tak menutup kemungkinan bisa dimanfaatkan untuk perikanan, termasuk pemanfaatan untuk wisata air.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Dispertan) Sukoharjo, Bagas Windaryatno, pada Rabu (10/5/2023) mengatakan embung itu akan dibuat di dua lokasi yang berbeda. “Lokasinya di Desa Kedungwinong, Kecamatan Nguter dan Desa Pandeyan, Kecamatan Grogol. Anggarannya diambilkan dari dana APBD atas petunjuk dan arahan Ibu Bupati,” kata Bagas.
Kedua lokasi tersebut dipilih karena memenuhi kriteria seperti ketersediaan lahan, sumber air, dan lainnya. Kapasitas daya yampung embung tersebut diperkirakan masing-masing mampu mengairi 25-30 hektare lahan persawahan, tergantung volume air yang ditampung.
Proyek ini memasuki tahap pengajuan lelang. Ia berharap dalam waktu tidak terlalu lama akan ditentukan pemenang lelang dan segera dilaksanakan pembangunannya. Pembangunan dua embung ini juga merupakan sebuah kesiapan menghadapi El Nino atau musim kering panjang.
Pemkab Sukoharjo sebelumnya telah membangun embung di sejumlah lokasi seperti di Tanjung dan Juron di Kecamatan Nguter, Puhbogor dan Paluhombo di Kecamatan Bendosari. Selain itu Grogol di Kecamatan Weru dan Ponowaren di Kecamatan Tawangsari.
Dispertan tidak menutup kemungkinan membangun embung di desa lain sesuai kebutuhan dan ketersediaan lahan serta sumber air.
Salah seorang warga Grogol, Sukoharjo, Agung, 42 mengapresiasi rencana Pemkab membangun dua embung tersebut. ia meminta jika pembangunan itu terealisasi, pemeliharaan dan pengelolaannya diawasi dengan baik. Hal itu menurutnya agar tidak terjadi penyimpangan dalam pembangunan maupun pemanfaatan embung tersebut.