SOLOPOS.COM - Kendaraan melintas di Jalan Lintas Selatan tepatnya di Kelurahan Giritontro, Kecamatan Giritontro, Wonogiri, Minggu (21/3/2021). (Istimewa/Khalif Zanuar)

Solopos.com, WONOGIRI -- Dirancangnya Wonogiri bagian selatan menjadi kawasan industri berdampak pada bisnis properti. Developer atau pengembang perumahan menilai prospek bisnis properti cukup bagus jika di daerah sana sudah berdiri sejumlah industri.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, wilayah Kabupaten Wonogiri selatan bakal menjadi kawasan industri. Pemkab Wonogiri membuka pintu bagi pelaku usaha yang ingin berinvestasi di wilayah selatan, terutama industri pertambangan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Baca Juga: Mobil Tesla Tak Boleh Masuk ke Kompleks Militer Tiongkok karena Ini

Bahkan, sejumlah perusahaan sudah mulai melirik wilayah Kabupaten Wonogiri selatan untuk mengembangkan industrinya di sana. Sehingga diharapkan produk domestik regional bruto (PDRB) di kecamatan Wonogiri selatan setara dengan PDRB kecamatan kota.

Developer asal Wonogiri, Sugeng Budiyono, mengatakan jika di daerah Wonogiri selatan dibuka untuk investasi dan kawasan industri, maka akan berdampak kemajuan di daerah sana. Kemajuan itu secara otomatis berdampak pada pengembangan atau pembangunan perumahan.

"Ketika keran [kawasan industri] sudah dibuka, kami akan membuat perumahan di sana dengan harga semurah-murahnya. Rumah yang dikembangkan yakni rumah bersubsidi," kata dia saat dihubungi Solopos.com, Minggu (21/3/2021).

Ia mengatakan, saat di daerah Wonogiri selatan tepatnya di Kecamatan Giriwoyo, Giritontro dan Pracimantoro belum ada perumahan. Dalam waktu dekat, Sugeng akan membangun perumahan di Kecamatan Pracimantoro dan Baturetno (kecamatan yang berlokasi di utara Giriwoyo).

"Untuk saat ini memang terget pasar perumahan untuk penduduk sekitar. Namun ke depannya tetap merambat kepada para pekerja atau karyawan yang bekerja di industri pabrik. Kalau di suatu tempat akan dibangun pabrik tetap akan ada potensi berdiri perumahan," kata dia.

Beda Tipe

Menurut Sugeng, model rumah subsidi di perkotaan dengan perdesaan hampir sama. Jika di Wonogiri kota, rumah subsidi luasnya 60 meter persegi dengan tipe rumah 30. Sedangkan di Wonogiri selatan, karena harga tanahnya murah luasnya tetap 60 meter persegi namun tipe rumahnya 36.

"Harga setiap unitnya Rp150 juta dengan uang muka Rp10,5 juta. Angsurannya Rp950.000 setiap bulan selama 20 tahun. Kami menawarkan solusi angsuran di bawah satu juta. Dengan seperti itu prospeknya bagus," kata wakil ketua Bidang Perumahan Real Estate Indonesia (REI) Soloraya.

Baca Juga: Kabar Gembira! Satgas Covid-19 Izinkan Pentas Seni Digelar

Sugeng mengatakan, selain dirancang untuk kawasan industri, adanya Jalan Lintas Selatan (JLS) yang menghubungkan Pacitan, Wonogiri dan Gunung Kidul (Pawonsari) juga menjadi faktor bisnis properti di Wonogiri selatan bagus. JLS merupakan bagian dari berkembangnya perdagangan di daerah selatan.

"Sepintas jika dilihat, daerah selatan itu kelihatan sepi, perdesaan dan tandus. Tapi sangat prospek jika mengembangkan perumahan di sana. Jalur Pawonsari banyak obyek wisatanya juga," ungkap dia.

Sugeng berharap, jika pabrik atau investor sudah masuk di Wonogiri selatan bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi. "Kalau ekonomi tumbuh, kami siap back up perumahan. Kami beri harga murah dan kemudahan. Saat ini semua bank sudah siap mengeluarkan uang," kata Sugeng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya