SOLOPOS.COM - Salah satu pedagang membuat selongsong ketupat di Pasar Delanggu, Selasa (13/8/2013). ( Shoqib Angriawan/JIBI/Bisnis)

 Salah satu pedagang membuat selongsong ketupat di Pasar Delanggu, Selasa (13/8/2013). ( Shoqib Angriawan/JIBI/Bisnis)


Salah satu pedagang membuat selongsong ketupat di Pasar Delanggu, Selasa (13/8/2013). (Shoqib Angriawan/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, KLATEN — Pedagang selongsong ketupat di Pasar Delanggu, Klaten mulai kebanjiran pembeli.  Biasanya, ketupat itu dimasak untuk memeriahkan tradisi Bakda Kupat [Lebaran Ketupat]  yang dirayakan tujuh hari setelah Hari Raya Idul Fitri.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Berdasarkan pantauan Solopos.com di Pasar Delanggu, Selasa (13/8/2013), jumlah pedagang selongsong ketupat terlihat lebih banyak dibandingkan beberapa hari sebelumnya. Pedagang selongsong ketupat itu biasanya merupakan pedagang dadakan yang membuka dagangan di emperan pasar atau di depan rumah warga.

Salah satu pedagang selongsong ketupat di Pasar Delanggu, Tentrem, 60, mengaku rela tidak berjualan sayur dan beralih ke selongsong ketupat. Biasanya ia berjualan sayur di salah satu pasar yang ada di Wonosari. Menjelang Bakda Kupat kali ini, dia memilih berjualan di Pasar Delanggu karena pembelinya cukup ramai.

“Menjelang Bakda Kupat saya pilih berjualan kulit ketupat di Pasar Delanggu karena untungnya cukup lumayan,” jelas warga Jatinom itu kepada wartawan di lokasi, Selasa.

Pada Selasa pagi, dirinya membawa sekitar 1.800 daun janur. Dari pukul 07.00 WIB-10.00 WIB, dirinya sudah berhasil menjual sekitar 1.600  janur. Janur itu dia peroleh dari tengkulak di Boyolali dengan harga Rp2.000/ 10 janur. Kemudian, Tentrem menjualnya kembali dengan harga Rp2.500/ 10 janur.

Sementara untuk selongsong ketupat, ia jual dengan harga Rp5.000/ 10 ketupat. Harga tersebut jauh lebih mahal dibandingkan dengan tahun kemarin yang hanya Rp3.000/ 10 ketupat.

Salah satu pembeli asal Karang, Delanggu, Sisri, 55, mengaku memilih membeli selongsong ketupat pada Selasa supaya tidak kehabisan. “Meski Lebaran Ketupat masih besok Kamis (15/8/2013), tapi saya beli kulit ketupat sekarang, biar tidak kehabisan,” ungkapnya.

Pagi itu, dirinya membeli 75 kulit ketupat dari salah satu pedagang. Dia enggan membeli janur karena tidak mau repot membuat selongsong ketupat. Rencananya, ketupat itu akan dia makan bersama keluarganya saat Bakda Kupat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya