Soloraya
Senin, 20 Agustus 2012 - 21:57 WIB

BAKDAN ING BALEKAMBANG: Egrang dan Dakon Bangkitkan Kenangan Masa Kecil

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anak-anak memainkan permainan wayang di Taman Balekambang Solo, Senin (20/8/2012). Berbagai permainan tradisional disediakan pengelola sebagai bagian dari Bakdan Ing Balekambang untuk menarik minat pengunjung. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Pengunjung mencoba permainan egrang di Taman Balekambang Solo, Senin (20/8/2012). Berbagai permainan tradisional disediakan pengelola sebagai bagian dari Bakdan Ing Balekambang untuk menarik minat pengunjung. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Lusi dan Suryo terlihat begitu asyik dengan permainan mereka. Lusi bermain dakon sementara suaminya, Suryo, asyik mengajari anaknya memainkan salah satu instrumen gamelan, saron. Mereka duduk di selembar tikar di atas rumput Taman Balekambang, Senin (20/8).

Advertisement

Tak berapa lama kemudian, anak mereka yang lebih besar ikut bergabung dan meminta ayahnya mengajarinya bermain egrang. Egrang merupakan salah satu permainan keseimbangan berjalan dengan dua tongkat bambu yang masing-masing diberi pijakan kaki setinggi kurang lebih 30 cm dari tanah.

Kebetulan, di arena permainan tradisional itu disediakan cukup banyak egrang dan di antara permainan-permainan lainnya paling banyak diminati. Jarang sekali ada egrang yang menganggur cukup lama sehingga pengunjung harus mengantre.

Advertisement

Kebetulan, di arena permainan tradisional itu disediakan cukup banyak egrang dan di antara permainan-permainan lainnya paling banyak diminati. Jarang sekali ada egrang yang menganggur cukup lama sehingga pengunjung harus mengantre.

“Benar kamu berani?” tanya Suryo kepada anak perempuannya itu, yang dijawab dengan anggukan oleh si anak.

Lalu mereka berdua mengambil egrang dan mulai berlatih. Beberapa kali si anak hampir jatuh dan setiap kali itu pula ayahnya memeganginya. Meski terlihat takut, si anak tetap tertawa gembira. Apalagi tak sedikit anak-anak, remaja bahkan orang dewasa yang sedang mencoba dan mengalami hal serupa di sekeliling mereka.

Advertisement

Hal senada dikatakan Doni. Warga Gremet, Manahan tersebut mengaku senang bisa menemukan permainan itu saat berekreasi menikmati Bakdan Ing Balekambang, Senin siang itu. “Sudah lama sekali tidak melihat permainan seperti ini. Jadi teringat masa kecil dulu,” ujar Doni.

Doni mengakui tidak mudah belajar main egrang. Butuh konsentrasi, keseimbangan dan koordinasi supaya bisa berjalan cukup lama dengan egrang.

Tak hanya warga Solo yang berminat pada permainan tradisional itu. Seorang pengunjung asal Balikpapan, Kalimantan Timur, Amar Hidayat juga mengaku terpukau dengan permainan tradisional terutama egrang yang ada di Balekambang, siang itu.

Advertisement

“Saya belum pernah melihat apalagi memainkan egrang. Ternyata asyik sekali,” ujarnya.

Panitia Bakdan Ing Balekambang sendiri mengaku tak menyangka permainan tradisional itu banyak peminatnya. Padahal ada sejumlah permainan lain yang lebih modern yang disediakan.

“Saya lihat egrang-nya laris sekali, banyak yang berminat mencoba. Gamelan dan wayangnya juga. Bahkan wayangnya kemarin [Minggu (19/8)] ada tiga yang sobek karena terlalu dimainkan oleh anak-anak,” jelas Ketua Panitia Pelaksana Bakdan Ing Balekambang, Daryono, kepada wartawan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif