Soloraya
Senin, 22 Februari 2021 - 07:00 WIB

Bakti Sosial, Solopos Salurkan Ribuan Kilogram Beras Ke Panti Asuhan, Ponpes, dan Korban Banjir

Wahyu Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Manajer Umum Solopos, Bustanul Arifin (kiri) menyerahkan beras kepada Ketua Pondok Pesantren Terbuka Al-Ahad Solo, Khoiru Wirawan (kanan), di Ponpes Al-Ahad Solo Jl. Tambora Tengah II No 7, Solo, Jumat (19/2/2021). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — PT Aksara Solopos menyalurkan ribuan kilogram beras bantuan ke sejumlah lembaga dalam kegiatan bakti sosial rutin tiga bulanan, Jumat (19/2/2021).

Manajer Umum Solopos, Bustanul Arifin, menjelaskan Solopos membagikan beras 4.400 kilogram kepada 14 lembaga di Kota Solo, Semarang, dan Kabupaten Sukoharjo. Lembaga tersebut antara lain YPAB Permata Hati Solo, Ponpes Terbuka Al-Ahad, Panti Asuhan Aisyiyah Mojolaban dan Panti Asuhan Pamardi Yoga.

Advertisement

Selain itu bantuan juga diserahkan untuk korban bencana banjir Semarang. “Anak-anak banyak melakukan aktivitas di panti karena sekolah belum aktif tatap muka. Semua kegiatan belajar mengajar di lokasi panti. Kami bantu beras, mudah-mudahan bermanfaat,” kata Arif yang juga Koordinator Bakti Sosial Solopos.

Baca Juga: Hindari Pemotor Ngeblong Lampu Merah, Bus Tabrak Pagar Kantor Pemkab Sukoharjo 

Advertisement

Baca Juga: Hindari Pemotor Ngeblong Lampu Merah, Bus Tabrak Pagar Kantor Pemkab Sukoharjo 

Arif menjelaskan kegiatan sosial membagikan bahan pokok dilakukan Solopos setiap tiga bulan. Ia berharap kegiatan berlangsung secara kontinu menyasar panti anak Soloraya.

Sementara itu, lembaga kesejahteraan sosial Kota Solo mengakui kunjungan turun selama pandemi Covid-19. Lembaga mengupayakan penyesuaian aktivitas supaya anak-anak tidak bosan selama di panti.

Advertisement

Baca Juga: Wow! Inovasi Alat Medis Covid-19 RS UNS Solo Bikin Menko PMK Terkesima

“Jumlah kunjungan berkurang. Tapi rezeki anak-anak pasti ada saja meski sedang tipis,” katanya seusai menerima bantuan beras dari kegiatan bakti sosial Solopos, Jumat (19/2/2021).

Ira mengatakan penghuni YPAB ada 11 anak berusia tiga bulan sampai tujuh tahun. Pengurus melarang para pengunjung menyentuh anak selama pandemi Covid-19 untuk menghindari paparan virus.

Advertisement

Kondisi serupa juga terjadi di Pondok Pesantren Terbuka Al-Ahad Solo. Ketua Pondok Pesantren Terbuka Al-Ahad Solo, Khoiru Wirawan, mengatakan mereka sempat menolak kedatangan tamu saat awal pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pelajar SMP Kendarai Motor Dihantam Bus Di Begajah Sukoharjo, Kondisinya Kritis

“Anak-anak menghadapi rasa bosan selama pembelajaran daring. Enggak bertemu teman sekolah. Mereka kadang main sepak bola di halaman supaya tidak bosan,” paparnya.

Advertisement

Merasa Diperhatikan

Dia menjelaskan, Ponpes Terbuka Al-Ahad Solo memiliki 24 anak usia SD sampai tingkat SMA/SMK. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, antara lain yatim piatu, duafa, dan berasal dari berbagai daerah.

Kasi Pusat Layanan Kesejahteraan Sosial Anak Integrated Dinas Sosial Kota Solo, Suryanto, menjelaskan Panti Asuhan Pamardi Yoga merupakan milik pemerintah sehingga operasional didanai pemerintah. Ia mengapresiasi donasi beras dalam kegiatan bakti sosial Solopos.

Baca Juga: Stadion Manahan Hingga Flyover Purwosari, Ini Deretan Proyek Mentereng Solo Era Wali Kota Rudy

“Secara materi sudah cukup tapi banyak pihak membantu sehingga anak-anak merasa diperhatikan dan senang,” ungkapnya.

Menurutnya, anak-anak merasa jenuh ketika melakukan pembelajaran jarak jauh. Pekerja sosial memberikan pendampingan psikososial dengan bermain dan sharing selama pandemi Covid-19.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif