SOLOPOS.COM - Bangunan Balai Desa Jetak, Sidoharjo, Sragen, yang ludes terbakar Februari lalu. Untuk pembangunan gedung baru, Pemdes Jetak berencana memindahkan seluruh kompleks balai desa ke lokasi baru yang dinilia lebih cocok. (JIBI/SOLOPOS/Eni Widiastuti)

Bangunan Balai Desa Jetak, Sidoharjo, Sragen, yang ludes terbakar Februari lalu. Untuk pembangunan gedung baru, Pemdes Jetak berencana memindahkan seluruh kompleks balai desa ke lokasi baru yang dinilia lebih cocok. (JIBI/SOLOPOS/Eni Widiastuti)

Bangunan Balai Desa Jetak, Sidoharjo, Sragen, yang ludes terbakar Februari lalu. Untuk pembangunan gedung baru, Pemdes Jetak berencana memindahkan seluruh kompleks balai desa ke lokasi baru yang dinilia lebih cocok. (JIBI/SOLOPOS/Eni Widiastuti)

SRAGEN – Pemerintah Desa (Pemdes) Jetak, Kecamatan Sidoharjo, berencana membangun balai desa baru di wilayah Dukuh Sukomarto. Pasalnya, lokasi balaidesa lama yang telah rusak karena dilalap si jago merah kurang strategis sebagai pusat pelayanan masyarakat.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kades Jetak, Siswanto, 57, kepada Solopos.com mengatakan setelah balai desanya terbakar Jumat (22/2/2013) silam, pihaknya segera memindahkan kantor desa ke rumah Modin Jetak, Suparno. Hal itu dilakukan agar pelayanan kepada masyarakat tidak terhambat. “Saat ini, kami sedang menunggu rencana anggaran belanja (RAB) dan gambar balai desa yang baru dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen. Setelah jadi, kami akan mengundang tokoh masyarakat lalu membentuk panitia pembangunan tingkat desa,” papar dia.

Menurutnya, pemindahan lokasi balai desa diputuskan setelah memperhitungkan untung-ruginya. Ia berpendapat, bangunan balai desa lama sudah terlalu tua dan dinilai tak layak lagi. Selain itu, lokasi balai desa lama yang berada tepat di pinggir Jalan Solo-Sragen membahayakan warga yang akan meminta pelayanan di balai desa. “Pemdes hanya menyiapkan dana sebesar Rp90 juta. Selebihnya, panitia nanti akan mencoba mengajukan permohonan bantuan dana dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen. Selain itu, kami juga akan membuka kesempatan pada pihak-pihak yang punya rasa kepedulian kepada desa ini,” ujar pensiunan Polri tersebut.

Ia menambahkan, rencananya realisasi pembangunan balaidesa baru akan dimulai akhir April atau awal Mei. Selain karena masih menunggu DPU Sragen, pihaknya juga mempertimbangkan curah hujan yang turun akhir-akhir ini. “Kalau dikerjakan saat musim hujan, kualitas bangunannya kurang baik. Jadi, ya menunggu biar enggak hujan dulu,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya