SOLOPOS.COM - Peluncuran operasional BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Alun-alun Giri Krida Bakti Wonogiri, Selasa (8/8/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRIBalai Transportasi Jawa Tengah mengungkapkan alasan Bus Rapid Transit atau BRT Trans Jateng membuka rute Solo-Wonogiri. Hal itu karena mobilitas warga antarwilayah Wonogiri, Sukoharjo, dan Solo dinilai cukup tinggi.

Kepala Balai Transportasi Jawa Tengah, Joko Setyawan, saat diwawancarai Solopos.com, Selasa (8/8/2023), mengatakan secara historis ketiga wilayah itu memiliki kedekatan wilayah sekaligus kultural. Antarwilayah itu saling mendukung.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Solo lebih banyak berperan sebagai penyedia lapangan kerja, sedangkan Sukoharjo dan Wonogiri sebagai penyumbang tenaga kerja. Selain itu, Solo dan sebagian Sukoharjo menjadi pusat wilayah industri, wisata, dan pendidikan.

Hal itu membuat mobilitas warga antarketiga wilayah itu tinggi. Kendati begitu, Joko tidak menyebutkan secara detail berapa potensi pergerakan warga antarwilayah itu.

“Secara historis, dari dulu warga di ketiga wilayah itu melakukan pergerakan sehari-hari antarwilayah. Kami melihat ada potensi penumpang di sana jika diberikan layanan angkutan umum yang baik. Pertimbangannya itu,” kata Joko mengenai alasan dibukanya rute BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri.

Selama ini, Joko melihat pergerakan orang antarwilayah itu masih sangat dominan menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor dan mobil. Mobilitas dengan model semacam itu sangat berpotensi menyebabkan kemacetan pada kemudian hari di rute Solo-Sukoharjo-Wonogiri jika dibiarkan terus menerus. 

Di sisi lain, kata dia, meski masih ada angkutan umum konvensional, saat ini warga tidak lagi berminat menaiki angkutan tersebut. Menurut dia, hal itu karena penumpang menganggap angkutan umum konvensional sudah tidak lagi memberikan layanan optimal.

Selain itu, dengan angkutan umum konvensional juga membuat pengeluaran untuk biaya transportasi antarketiga wilayah itu jadi tidak sedikit.

“Oleh karena itu, penyediaan angkutan umum yang nyaman, teratur, dan murah sangat diperlukan di wilayah tersebut. Sebenarnya masyarakat membutuhkan itu. Kalau kita tidak berpikir dan segera bertindak, tinggal menunggu waktu saja daerah itu akan mengalami macet [lalu lintas],” ujar dia.

Meminimalkan Kecelakaan Lalu Lintas

Joko melanjutkan peluncuran BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri ini juga bagian dari upaya pemerintah meminimalkan pemanasan global dan polusi udara. Dia berharap BRT Trans Jateng Solo-Sukoharjo-Wonogiri bisa menjadi transportasi andalan warga di tiga wilayah itu.

Dengan begitu penggunaan kendaraan pribadi semakin berkurang tingkat kecelakaan pun bisa diminimalkan. Joko mengklaim berdasarkan survei Balai Transportasi Jawa Tengah, rerata wilayah yang terfasilitasi layanan angkutan umum ada penurunan penggunaan kendaraan pribadi sebanyak 48%.

Balai Transportasi Jateng menargetkan pada tahap awal, tingkat keterisian penumpang atau load factor BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri di angka 50%-60%. Menurut dia, tingkat keterisian penumpang BRT Trans Jateng di koridor lain lain rata-rata di angka 70%-80%. 

“Prinsipnya, secara keseluruhan, potretnya kami [BRT Trans Jateng] ini dibutuhkan. Tinggal bagaimana pemerintah memahami ini untuk menjaga pelayanan semakin baik, ditingkatkan kenyamanan dan aksesnya,” jelas Joko. 

Koordinator Konsorsium Operator BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri, Edi Purwanto, menyampaikan ada 14 unit bus BRT Trans Jateng yang siap melayani penumpang di jalur Solo-Sukoharjo-Wonogiri. Jam pelayanan angkutan umum terbaru itu mulai pukul 05.00 WIB-19.00 WIB.

Adapun tarif menaiki BRT Trans Jateng ini senilai Rp2.000/penumpang untuk kategori pelajar, buruh,dan veteran. Sedangkan tarif penumpang kategori umum senilai Rp4.000/penumpang.

Edi berarap kehadiran BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di Solo, Sukoharjo, dan Wonogiri.

“Mudah-mudahkan mobilitas warga dengan menggunakan sepeda motor berkurang dan bisa memanfaatkan layanan BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri sebaik-baiknya,” ucap Edi kepada Solopos.com di sela-sela peluncuran BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri di Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri, Selasa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya